Gabriella Desta Stres saat Awal Pindah ke Jakarta

Entertainment4901 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Gabriella Desta mengejar karier di Jakarta untuk jadi artis. Ia meninggalkan tanah kelahirannya, Denpasar, Bali di usia 19 tahun.

Kepada detikcom, Gabriella Desta mengaku mengalami culture shock usai pindah ke Ibu Kota. Bintang film Rasuk itu sempat stres.

Gabriella Desta menyebut penyebabnya ialah kondisi jalanan Jakarta yang macet. Selain itu, wanita kelahiran Denpasar, 13 Desember 1996 tersebut tak tahan dengan suara klakson kendaraan motor ataupun mobil.

Aku waktu itu tinggal di Kuningan. Kebayang kan pagi Kuningan, sore Kuningan kayak apa. Di dalam kosan saja kedengeran suara klakson.

Gabriella Desta mengejar karier di Jakarta untuk jadi artis. Ia meninggalkan tanah kelahirannya, Denpasar, Bali di usia 19 tahun.

Sempat stres sih di situ, kayak di Bali kan jarang ada orang sampai tin-tin gitu, berisik jarang,” ujar Desta saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut, Gabriella Desta mengatakan sempat mau pingsan awal-awal berada di Jakarta. Cewek berpostur 160 cm itu tak kuat melihat suasana mal yang banyak pengunjung.

Di Bali juga jarang gedung tinggi, terus ramai crowded juga jarang di Bali. Kalau ramai pun di alam bebas, jarang pandang masih jauh. Aku pernah mau pingsan waktu itu, aku baru pindah di Jakarta, aku diam di salah satu mal, terus itu hari Minggu dan aku nggak tahu itu se-crowded itu,” tutur Desta.

“Aku nggak tahu mau ke mana kan, aku sampai numpang duduk, aku nggak bisa lihat banyak orang yang gitu kan (lalu lalang), sampai mau pingsan,” lanjutnya.

Gabriella Desta mengejar karier di Jakarta untuk jadi artis. Ia meninggalkan tanah kelahirannya, Denpasar, Bali di usia 19 tahun.

Gabriella Desta mengatakan saat memilih berkarier di Jakarta, dirinya mendapat beberapa kesulitan. Sampai akhirnya ia menerima segala tanggung jawab tersebut.

“Susahnya ya paling tiap pagi lo bangun lo mau makan apa. Kalau di rumah bangun, ada makanan. Kalau nyokap nggak masak juga kayak ada mie. Kalau ini kan harus beli sendiri, sama urusin laundry sendiri, bersih-bersih, tanggung jawab jadi lebih besar,” kata Desta.

Sudah kurang lebih enam tahun di Jakarta, Gabriella Desta Sayers tetap merindukan Bali. Di sisi lain, ia juga menikmati hidup sendiri.

“Nyaman, terlalu nyaman kayaknya sekarang hidup sendiri. Aku tetap pulang, Bali kampung halaman saya, harus pulang, tetap ingatlah,” pungkasnya. (R1/Dtc)