Gagal di Piala AFF U-19 2022, Bagaimana Nasib Shin Tae-yong, Ini Penjelasan PSSI

Sepakbola, Sport752 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah menentukan nasib pelatih Shin Tae-yong setelah gagal membawa timnas Indonesia U-19 melangkah jauh di Piala AFF U-19 2022.

Menurut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, posisi Shin Tae-yong di kursi pelatih timnas Indonesia tetap aman kendati target menjuarai Piala AFF U-19 2022 dipastikan terkubur.

“Shin masih terus (melatih-red) karena kami melihat perkembangan anak-anak luar biasa,” ujar Mochamad Iriawan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (10/7/2022) malam.

Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, menilai penampilan timnas Indonesia U-19 sejatinya sangat baik kendati gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022 dengan cara yang begitu menyakitkan.

Dari lima laga, Indonesia tidak pernah kalah dan meraup tiga kekalahan. Skuad berjuluk “Garuda Nusantara” juga menjadi skuad tersubur turnamen dengan membuat total 17 gol dan hanya kebobolan lima gol.

Tim asuhan Shin juga dianggap cukup tangguh meski dilakukan rotasi untuk menjaga kondisi fisik pemain di tengah jadwal padat.

“Di luar dugaan, ketika pemain cadangan dimainkan, ternyata kualitasnya hampir sama dengan pemain inti. Berarti Shin betul-betul mempunyai talenta luar biasa. Anak-anak juga memiliki ‘chemistry’ (kekompakan-red) dengan dia,” tutur Iriawan, seperti dikutip dari Antara.

Meski keluar sebagai tim paling produktif di Grup A, timnas Indonesia U-19 dipastikan tersingkir dari Piala AFF U-19 2022 karena kalah “head to head” dengan Vietnam dan Thailand.

Hasil imbang 1-1 di lagaThailand U-19 vs Vietnam U-19 membuat timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 karena kalah head-to-head dalam klasemen mini antar tiga negara.

Sebagai penjelasan, di Grup A, regulasi head-to-head diaktifkan setelah Timnas U-19 menundukkan Myanmar 5-1 pada laga terakhir dan di sisi lain, Vietnam vs Thailand berimbang 1-1.

Situasi itu membuat ketiga tim memiliki poin sama yakni 11. Namun, Piala AFF U-19 memiliki regulasi tersendiri untuk menentukan peringkat akhir suatu grup.

Alih-alih mengedepankan jumlah selisih gol dan agresivitas gol, AFF menggunakan head-o-head antara tim-tim dengan poin sama untuk menentukan peringkat.

Lebih jelasnya, tiga tim di Grup A yakni Indonesia, Thailand dan Vietnam dibuatkan klasemen mini untuk menentukan peringkat akhir.

Jika menggunakan selisih gol, maka Indonesia (+15) yang akan lolos bersama Vietnam (+9) dan Thailand yang justru tersingkir (+6).

Namun, berhubung AFF mengedepankan head-to-head dalam menentukan peringkat, maka situasi itu secara tak langsung jadi kerugian bagi tim asuhan Shin Tae-yong.

Pasalnya, secara head-to-head, timnas Indonesia cuma bermain imbang tanpa gol ketika menghadapi Vietnam dan Thailand. Sementara kedua negara yang disebutkan, mampu bermain imbang 1-1 dalam pertemuannya di Grup A.

Skema itu membuat klasemen mini menunjukkan Vietnam sebagai juara Grup A dengan dua poin, +0 selisih gol, dan 1 agresivitas gol. Sedangkan Thailand menduduki peringkat kedua dengan dua poin, +0 selisih gol dan +1 agresivitas gol.

Di sisi lain, timnas Indonesia U-19 yang tak mampu mencetak gol dalam hasil imbang kontra dua tim di atas, harus menduduki peringkat ketiga atau terakhir dengan koleksi dua poin, +0 selisih gol dan +0 agresivitas gol.

Situasi itu membuat timnas Indonesia U-19 harus tersingkir dari Piala AFF U-19 2022 sedangkan Vietnam dan Thailand yang menduduki dua besar berhak melaju ke babak semifinal.

Merespons situasi tersebut, Iriawan menyebut PSSI akan segera menggelar rapat internal pada Senin (11/7) untuk menentukan langkah yang diambil

“Kami akan mendiskusikannya secara internal besok. Kami akan memutar kembali video pertandingan dan menganalisisnya dengan beberapa pihak termasuk direktur teknik sebelum memastikan apakah kami akan mengajukan protes.”

Kami tidak bisa menilai apakah ada ‘permainan’ atau tidak. Nanti yang bisa menilai adalah Komisi Disiplin AFF,” ujar Iriawan.

Duel Vietnam vs Thailand berjalan imbang tanpa gol hingga menit ke-70. Pada menit ke-71, Kroekphon Abram membawa Thailand memimpin 1-0.

Namun lima menit berselang, Vietnam bisa menyamakan kedudukan melalui Khuat Van Khang. Setelah kedudukan imbang, tidak ada ancaman berarti dari kedua tim. Tempo permainan menjadi lambat dan laga lebih banyak dihiasi umpan-umpan di daerah pertahanan. (R1/suara.com)