Garuda Siapkan 1,3 Juta Kursi Penerbangan Selama Nataru

Nasional572 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan penambahan slot penerbangan pada momen Nataru 2023. Hal ini upaya mengantisipasi lonjakan permintaan penerbangan pada momen Nataru.

Garuda Indonesia mengaku telah menambahkan slot penerbangan serta mempersiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal dan Tahun Baru 2022/2023 yang diproyeksikan akan berlangsung dari tanggal 18 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.

“Kita sudah menyiapkan untuk liburan Nataru ini sudah sejak lama. Kita sudah mulai dari tanggal 18 Desember dan kita tingkatkan penerbangan sekitar 20% dibandingkan November,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada CNBC Indonesia, Kamis (29/12/2022).

Sejalan dengan proyeksi peningkatan demand perjalanan transportasi udara pada periode libur akhir tahun, Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink, telah melakukan optimalisasi kapasitas penerbangan.

Terdiri dari 503,407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116,267 kursi penerbangan untuk rute International yang akan dilayani oleh Garuda Indonesia. Sementara Citilink mempersiapkan sedikitnya 684,682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34,560 kursi penerbangan untuk rute internasional.

“Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah penambahan frekuensi serta pengoperasian bigger aircraft yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group pada sejumlah rute penerbangan yang memiliki potensi pertumbuhan demand penumpang yang tinggi,” terangnya.

Adapun sepanjang Desember 2022 ini, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya sekitar 2015 frekuensi penerbangan per minggunya, tumbuh sekitar 20,7% dibandingkan bulan November 2022 lalu sebanyak 1670 frekuensi penerbangan per minggunya.

Tentunya jumlah tersebut akan terus bergerak dinamis sejalan dengan tren perjalanan masyarakat menggunakan transportasi udara di akhir tahun ini.

“Periode peak season Nataru tahun ini menjadi penanda penting atas geliat industri transportasi udara yang semakin bertumbuh dan berakselerasi dalam memaksimalkan fase pemulihan kinerjanya.”

“Dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk melaksanakan perjalanan di akhir tahun pada masa transisi pandemi ini, tentunya menjadi momentum tersendiri yang akan senantiasa kami optimalkan dengan memastikan kebutuhan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan bermobilitas dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Irfan.

Irfan menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas layanan penerbangan pada periode peak season Nataru kali ini diharapkan dapat turut mendukung akselerasi pemulihan pariwisata nasional dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, serta turut mendukung fokus Perusahaan dalam memaksimalkan profitabilitas melalui pengembangan jaringan penerbangan domestik maupun internasional.

Lebih lanjut, peningkatan kapasitas penerbangan melalui penambahan frekuensi penerbangan ini, katanya, juga turut menjadi proyeksi optimisme Garuda Indonesia terhadap outlook kinerja positif yang ke depannya akan terus ditingkatkan, khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi Garuda Indonesia Group yang diproyeksikan dapat mencapai sedikitnya 100 armada hingga akhir tahun 2022.

Penambahan frekuensi telah dilaksanakan secara bertahap sejak periode akhir November 2022 pada sejumlah rute penerbangan.

Adapun beberapa rute Garuda Indonesia yang telah dioptimalkan melalui penambahan frekuensi diantaranya adalah:

Rute Jakarta – Medan pp yang sebelumnya dilayani 24 kali per minggu menjadi 35 kali per minggu, Jakarta – Semarang pp yang sebelumnya dilayani 11 kali per minggu menjadi 21 kali per minggu, Jakarta – Surabaya pp dari yang sebelumnya dilayani 45 kali per minggu menjadi 50 kali per minggu, Jakarta – Palembang pp dari yang sebelumnya dilayani 14 kali per minggu menjadi 18 kali per minggu, Jakarta – Batam pp yang sebelumnya dilayani 11 kali per minggu menjadi 14 per minggu hingga rute penerbangan Jakarta – Makassar pp dari yang sebelumnya dilayani 27 kali per minggu menjadi 35 kali per minggu.

Garuda Indonesia juga telah menambah frekuensi di beberapa rute internasional untuk menangkap peluang pasar dalam memaksimalkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Adapun sejumlah rute-rute internasional yang frekuensinya ditingkatkan di antaranya, yaitu Jakarta – Singapura pp yang kini dilayani sebanyak 21 per minggu, Jakarta – Kuala Lumpur pp yang dilayani sebanyak 5 kali per minggu, Jakarta – Hong Kong yang dilayani sebanyak 3 kali setiap minggunya, Jakarta – Bangkok pp 4 kali per minggu, Denpasar – Sydney pp 2 kali per minggu, dan Jakarta – Melbourne pp yang kini dilayani sebanyak 2 kali setiap minggunya.

“Melalui penambahan frekuensi penerbangan khususnya jelang periode peak season tersebut, kami memproyeksikan akan terdapat pertumbuhan penumpang berkisar 30% di bulan Desember 2022 jika dibandingkan dengan catatan trafik penumpang hingga November 2022,” tuturnya.

Irfan turut mengungkapkan, jelang periode peak season ini, Garuda Indonesia Group juga terus memaksimalkan kesiapan operasional secara menyeluruh dengan memastikan optimalisasi aspek safety, perawatan armada dan infrastruktur layanan penunjang penerbangan dari pre flight hingga post flight, serta terus mengintensifkan koordinasi bersama stakeholder kebandarudaraan.

“Periode peak season Natal dan Tahun Baru kali ini menjadi manifestasi penting akan kesiapan sektor transportasi udara untuk memasuki fase momentum kebangkitan sektor aviasi nasional di tahun 2023 mendatang.”

“Sehingga kami di Garuda Indonesia Group berupaya memaksimalkan momentum ini tidak hanya dengan memastikan kesiapan operasional penerbangan yang optimal, namun juga menjaga kebutuhan masyarakat atas aksesibilitas layanan penerbangan yang dapat memenuhi kebutuhan bermobilitas mereka di masa transisi pandemi ini secara maksimal melalui layanan prima yang kami hadirkan,” katanya. (R1/CNBCIndonesia)

Komentar