Harga Pangan 5 September 2022: Beras, Bawang dan Telur Kompak Naik

Nasional749 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Hampir semua harga pangan pada hari ini Senin, 5 September 2022, terpantau mengalami kenaikan, kecuali cabai merah keriting yang mengalami penurunan harga.

Berdasarkan pantauan di Panel Harga Badan Pangan Nasional pukul 07.40 WIB, harga cabai merah keriting mengalami penurunan sebesar 4,59 persen atau Rp2.890 menjadi Rp60.110 per kilogram (kg).

Pada Panel Harga Bapanas tersebut mayoritas pangan berwarna merah yang berarti mengalami kenaikan, mulai dari beras hingga telur ayam.

Adapun, beras medium mengalami kenaikan 4,43 persen dari Rp10.830 per kg menjadi Rp11.310 per kg dan beras premium naik 3,88 persen menjadi Rp12.860 per kg.

Untuk harga bawang merah yang sebelumnya sempat menunjukkan tren penurunan pada hari ini kembali menunjukan kenaikan tertinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya, yakni sebesar 13,27 persen dari Rp33.470 menjadi Rp37.910 per kg.

Sementara itu, harga bawang putih naik 6,26 persen menjadi Rp27.140 per kg. Berbeda dengan cabai merah keriting yang mengalami tren penurunan, harga cabai rawit merah justru menunjukkan tingkat kepedasannya dengan naik 12,18 persen menjadi Rp63.110 per kilogram.

Sementara itu, harga daging dan telur ayam masing-masing naik 5,79 persen dan 1,37 persen menjadi Rp36.560 dan Rp30.240 per kg. Sementara harga daging sapi murni naik Rp100 menjadi Rp133.250 per kg.

Harga gula pasir juga menunjukkan kenaikan sebesar Rp310, sehingga harga menjadi Rp14.650 per kg. Untuk minyak goreng curah secara rata-rata nasional berada di angka Rp14.370 per liter atau naik Rp460 per hari ini.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa mulai pekan ini harga telur ayam ras diprediksi sudah ke level normal yaitu Rp27.000-Rp28.000 per kilogram (kg).

Harga tersebut merupakan harga kesepakatan antara pemerintah dengan pelaku usaha, mengingat ongkos produksi telur sekitar Rp22.000-23.000 per kg.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo melakukan operasi pasar, bukan dalam upaya menjatuhkan harga telur, melainkan menstabilkan harga.

Dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) bersama peternak, Arief menyampaikan sudah ada kesepakatan dalam pengambilan keuntungan tidak boleh terlalu tinggi. (R1/Bisnis.com)