Hasil Autopsi Brigadir J: 5 Luka Tembak Masuk, 2 Luka Fatal di Dada-Kepala

Headline2066 Dilihat

Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah mengumumkan hasil autopsi ulang Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar di tubuh Yosua.

“Dari luka-luka yang ada. Ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar,” kata Ade dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Ade menjelaskan, dari semua luka itu, ada dua luka fatal di tubuh Yosua. Kedua luka itu terletak di dada dan kepala.

“Ada dua luka yang fatal tentunya, ada dua luka fatal yaitu luka di daerah dada dan kepala,” ujar Ade.

Ade mengatakan luka tembak itu masih bisa diidentifikasi jelas. Dia mengatakan hasil pemeriksaan autopsi itu bisa dijelaskan secara ilmiah.

“Dan itu memang kita bisa jelaskan, hasil pemeriksaan lain termasuk hasil pemeriksaan, kita bisa jelaskan sekali bagaimana arah masuknya anak peluru ke dalam tubuh korban serta dia secara sesuai dengan lintasannya akan keluar dari tubuh korban,” ujar Ade.

Dokter Forensik Jawab soal Otak Brigadir J Pindah ke Perut

Ketua Tim Dokter Forensik, dr Ade Firmansyah, membeberkan hasil autopsi kedua jenazah Brigadir Yosua. Ade juga turut bicara soal dugaan otak jenazah Yosua dipindah ke dada.

Dugaan pemindahan otak jenazah Brigadir J diembuskan pengacara Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. Saat itu Kamaruddin menyebut otak jenazah Brigadir J berpindah ke perut. Pernyataan Kamaruddin itu disampaikan usai autopsi kedua dilakukan.

Dugaan pemindahan otak jenazah Brigadir J kemudian dikonfirmasi ke Tim Dokter Forensik saat mengumumkan hasil autopsi kedua di Mabes Polri, Senin (22/8/2022).

“Kata keluarga korban ada otak pindah ke dada, bagaimana tanggapannya?” tanya awak media.

Ade Firmansyah kemudian menerangkan tidak ada organ tubuh jenazah Brigadir J yang hilang. Ade mengatakan organ tubuh juga sudah dikembalikan ke tubuh.

“Jadi kita semua, apa yang didapatkan pada tubuh korban yang jelas sudah dikembalikan ke tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya misalnya kebocoran. Karena banyak luka-luka di tubuh korban dan yang jelas tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah,” kata Ade.

Ade juga menyampaikan tidak ada luka di tubuh jenazah Yosua selain luka tembak. Ade menerangkan ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak luar di tubuh Yosua.

“Kita melihat bukan arah tembakan tapi arah masuknya anak peluru. Kita lihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak luar dan itu bisa dijelaskan dari hasil pemeriksaan kami,” tuturnya.

Ade mengatakan ada dua luka fatal di tubuh jenazah Yosua.

“Dua luka fatal, yaitu di daerah dada, kepala,” ucapnya.

Soal Autopsi dan Pemindahan Otak ke Rongga Perut

Penjelasan tim dokter forensik soal ‘otak pindah ke perut’ selaras dengan journal di situs Quora. Investigator kematian medikolegal bernama Zoe-Anne Barcellos menjelaskan soal perkara organ yang diautopsi dikembalikan pada tempatnya atau tidak.

Rongga perut dan dada jenazah sudah kosong. Tulang dada akan ditempatkan di atas dan sayatan berbentuk huruf Y akan dijahit. Alasan tidak menempatkan organ ke tempatnya semula adalah karena organ tersebut sudah kehilangan penopangnya sehingga bisa copot dari tempatnya. Maka, lebih baik dimasukkan ke kantong dan dijahit di perut saja.

“Tidak ada alasan untuk menempatkan setiap organ kembali ke tempat anatomisnya yang benar. Tidak ada yang menahan mereka di tempat, mereka hanya akan rontok semua di dalam (bila dipaksakan dipasang sesuai tempatnya semula),” kata Zoe.

Untuk otak, kata Zoe, bagiannya terdiri atas 10-14 irisan. Bila dipaksakan dipasang lagi seperti semula di dalam rangka tengkorak, otak bisa berceceran.

“Saya yakin gravitasi akan membuatnya mendorong tengkorak terpisah di belakang dan otak bersandar pada kulit kepala. Ini akan mendistorsi fitur wajah. Tidak ada gunanya, Anda tidak lagi membutuhkan otak Anda di tengkorak Anda,” kata Zoe. (Dtc)