In House Training Tingkatkan Pelayanan Prima Menuju WBK di Rutan Kabanjahe Kemenkumham Sumut

Karo833 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pentingnya etika pelayanan publik belum dibahas secara tuntas meskipun telah disadari bahwa salah satu kelemahan dasar dalam pelayanan publik khususnya di Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Negara adalah masalah moralitas.

Etika sering dilihat sebagai elemen yang kurang berkaitan dengan dunia pelayanan publik. Padahal, dalam literatur tentang pelayanan publik dan administrasi publik, etika merupakan salah satu elemen penting yang sangat menentukan kepuasan publik yang dilayani sekaligus keberhasilan organisasi pelayanan publik itu sendiri.

Sadar akan pentingnya pelayanan publik, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kabanjahe Kanwil Kemenkumham Sumut, mengadakan In House Training “Seminar Etika Penyelenggaraan Pelayanan Publik” dengan menghadirkan narasumber dari BRI KCP Kabanjahe, Kamis (2/6/2022) Pukul 09.00 WIB.

Seminar dibuka langsung Kepala Rutan Kabanjahe, Sangapta Surbakti, didampingi Pejabat Struktural. Kegiatan di ikuti 45 pegawai Rutan Kabanjahe Angkatan 2017, 2019 dan 2021. Sebelum masuk ke materi inti, Karutan memberikan piagam penghargaan kepada BRI Kabanjahe yang diserahkan secara simbolis kepada Manager BRI KCP Kabanjahe, Intan Karo Sekali.

Service Excellence

Selanjutnya, Gerika Carenina Br Kembaren dari BRI Kabanjahe menyampaikan materi seminar tentang service excellence (Pelayanan Prima). “Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik dan memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan/masyarakat dengan kata lain pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat,” terangnya.

In House Training Tingkatkan Pelayanan Prima Menuju WBK di Rutan Kabanjahe Kemenkumham Sumut

Dia memaparkan pelayanan prima dalam tiga konsep, yakni, sikap, skill dan penampilan. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa senyum, salam, sapa, sopan dan santun (5S) merupakan bagian dari sikap. “Seorang petugas pelayanan harus menerapkan 5S ini,” tuturnya.

Menurut Gerika Carenina Br Kembaren, petugas pelayanan juga dituntut memiliki kemampuan dalam menjawab atau menjelaskan kepada masyarakat yang berkunjung dengan hal-hal yang di butuhkan masyarakat. “Dan tentunya, untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat seorang petugas pelayanan harus menjaga penampilan,” imbuhnya.

Karena dengan penampilan yang baik dan menarik, sambung Gerika menuturkan, tentunya masyarakat akan merasa betah, senang dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

Mengaplikasikan Pelayanan Prima Menuju WBK

Menyikapi hal itu, Karutan Kabanjahe mengaharapkan adanya perubahan yang lebih baik dari petugas PTSP dan Petugas Informasi terutama dalam 5S (Senyum, Salam Sapa, Sopan dan Santun), harap Sangapta Surbakti.

“Poin-poin penting dari narasi seminar ini, betul-betul ter-aplikasikan segenap jajaran Pegawai Rutan Kabanjahe, seperti 5S tadi sehingga out putnya mendapatkan kepercayaan publik dan mendapat citra positif di kalangan masyarakat luas dalam memberikan pelayanan prima dan menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat,” ucap Sangapta Surbakti.

“Kami merasa sangat terbantu dengan in house training ini. Kami jadi lebih memahami detail-detail pelayanan publik yang dapat segera kami aplikasikan,” jelasnya.

Karutan menambahkan, apa artinya sarana dan prasarana yang bagus tanpa dukungan seluruh masyarakat. “Maka, mohon bantuan dan dukungan semua pihak, agar Rutan Kabanjahe dapat melayani dengan baik dan tentunya bebas pungutan liar dan korupsi karena kami sudah bertekad menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK),” tegas Sangapta Surbakti. (R1)