Indonesia Bakal Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Sih Artinya?

Kesehatan1225 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Level COVID-19 di Indonesia disebut akan ‘turun’ dari pandemi ke hiperendemi, bukan endemi. Ada beragam faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami hiperendemi.
Salah satunya transmisi kasus COVID-19 masih tinggi. Positivity rate rata-rata masih di atas 20 persen, jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen.

“Kalau saja pandemi itu akan dicabut oleh WHO setelah mengevaluasi pengaruhnya di dunia di berbagai benua dan negara, Indonesia ya potensial terjadi hiperendemi ya,” kata Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.

Dijelaskan oleh Hermawan, hiperendemi bermakna penyakit yang akan bertahan dengan status risiko yang masih tinggi, apalagi belum ditemukan obat dan vaksinnya. Indonesia pun belum mampu secara mandiri baik dari sisi fasilitas dan vaksinnya.

Apa sih hiperendemi itu?

Dikutip dari laman CDC, dalam epidemiologi, istilah hiperendemi merujuk pada penyakit yang terus-menerus dan terus-menerus hadir dalam suatu populasi dengan tingkat insiden dan/atau prevalensi (kejadian) yang tinggi dan yang sama-sama mempengaruhi semua umur.

Menurut definisi dari Institut Robert Koch di Jerman, hiperendemisitas tidak selalu dikaitkan dengan tingkat kejadian yang tinggi.
Hiperendemi adalah penyakit yang ada di mana-mana dengan sirkulasi yang sedang berlangsung di daerah endemik dengan tingkat prevalensi yang tinggi.

Akibatnya, suatu wilayah hiperendemi menunjukkan angka kejadian yang relatif rendah tetapi pada saat yang sama menimbulkan risiko infeksi yang tinggi bagi orang-orang yang datang ke wilayah tersebut.

Daerah hiperendemik didefinisikan sebagai daerah dengan tingkat endemisitas tinggi secara musiman di mana kekebalan tidak berhasil mencegah efek penyakit untuk semua kelompok umur. (Dtc)