Ini 10 Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara

Sumut10805 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pada hari Rabu 10 November 2021, Indonesia akan merayakan Hari Pahlawan Nasional. Ini daftar Pahlawan dari Sumatera Utara.

Diketahui, perayaan Hari Pahlawan Nasional ini diadakan untuk mengenang kembali jasa para pahlawan yang gugur dalam melawan penjajah.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional dilatarbelakangi peristiwa di Surabaya, 10 November 1945.

Nah, dari ratusan Pahlawan Nasional yang telah berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, beberapa diantaranya berasal dari Sumatera Utara.

Nah, berikut ini 10 Pahlawan Nasional yang berasal dari Sumatera Utara

1. Sisingamangaraja XXI

Sisingamangaraja XXI lahir di tanah Batak yakni di Bakara pada 1849, wafatnya di Dairi 1907.

Sisingamangaraja XXI pernah menjadi pemimpin Batak yang populer, dirinya menggantikan ayahnya bernama Ompu Sohahuaon.

Sisingamangaraja XXI melakukan gerilyawan untuk melawan kolonial Belanda.

2. dr Ferdinand Lumban Tobing (F. L. Tobing)

dr Ferdinand Lumban Tobing lahir di Sibuluan, Kota Sibolga pada 19 Februari 1899.

dr Ferdinand Lumban Tobing wafat di Jakarta pada 7 Oktober 1962.

dr Ferdinand Lumban Tobing di tetapkan jadi Pahlawan Nasional berdasarkan S. K. Presiden No. 361 Tahun 1962, bertanggal 17-11-1962.

3. K H Zainul Arifin

K H Zainul Arifin lahir di Barus Tapsel 2 September 1909 dan wafat di Jakarta pada 2 Maret.

K H Zainul Arifin ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan S. K. Presiden No. 35 Tahun 1963, bertanggal 4-3- 1963.

4. Mayjen TNI D I Pandjaitan

Mayjen TNI D I Pandjaitan lahir di Balige, 19 Juni 1925. IA meruakan pahlawan revolusi.

Mayjen TNI D I Pandjaitan wafat di Lubang Buaya Jakarta, 1 Oktober 1965 silam.

Penetapan Mayjen TNI D I Pandjaitan sebagai Pahlawan Nasional tertuang dalam S. K. Presiden No. 111/Koti/1965, bertanggal 5-10-1965.

5. Tengku Amir Hamzah

Tengku Amir Hamzah lahri di Langkat, 28 Februari 1911 dan wafat di Kwala Begumit, Binjai pada 20 Maret 1946.

Tengku Amir Hamzah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan S. K. Presiden No. 106/TK/1975.

6. H Adam Malik

H Adam Malik lahir di Pematang Siantar, 22 Juli 1917.

H Adam Malik wafat di Bandung pada 5 September 1984 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

H Adam Malik ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan S. K. Presiden No. 107/TK/1998, bertanggal 6-11-1998.

7. Jenderal Besar TNI A H Nasution

Jenderal Besar TNI A H Nasution lahir di Kotanopan, 3 Desember 1918.

Ia wafat di Jakarta pada 6 September 2000 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Pengangkatan Jenderal Besar TNI A H Nasution sebagai Pahlawan Nasional tertuang dalam S. K.Presiden No. 073/TK/2002, bertanggal 6-11-2002.

8. Kiras Bangun (Garamata)

10 PAHLAWAN NASIONAL DARI SUMUT

Kiras Bangun (Garamata) lahir di Kampung Batu Karang, Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Kiras Bangun yang popular dengan sebutan Garamata (mata merah) mengadakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Tanah Karo, Langkat, Deli Serdang, Dairi, dan Aceh Tenggara pada tahun 1901-1905. Kiras Bangun simbol perlawanan terhadap kebodohan dan kezaliman.

Dengan caranya sendiri dia menanamkan rasa cinta kemerdekaan kepada anak-anaknya, dan salah satu cucunya bernama “Merdeka”. Sebuah ungkapan yang sangat langka pada zamannya.

Pengangkatan Kiras Bangun (Garamata) sebagai Pahlawan Nasional tertuang dalam S. K. Presiden No. 082/TK/2005, bertanggal 7-11-2005.

9. Tahi Bonar Simatupang (T B Simatupang)

Tahi Bonar Simatupang (T B Simatupang) lahir di Sidikalang, 28 Januari 1920.

Ia wafat di Jakarta pada 1 Januari 1990 dalam usia 69 tahun.

Pengangkatan Tahi Bonar Simatupang (T B Simatupang) sebagai Pahlawan Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden No. 068/TK/2013, bertanggal 6-11-2013.

10. Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting

10 PAHLAWAN NASIONAL DARI SUMUT

Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting lahir di Karo, 12 Januari 1921.

Ia wafat di Ottawa, Kanada, 23 Oktober 1974 dalam usia 53 tahun.

Pengangkatan Letjen TNI (Purn) Djamin Ginting sebagai Pahlawan Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden No.115/TK/2014, bertanggal 6-11-2014. (R1/JurnalMedan)

Komentar