Jakarta, Karosatuklik.com – Nova Arianto dan Indra Sjafri terus berburu pemain muda diaspora, aset berharga Timnas Indonesia senior di masa depan.
A. Timnas Indonesia U17
Enam pemain Diaspora Indonesia telah tiba di Tanah Air tepatnya di Jogjakarta untuk mengikuti seleksi Timnas U17 yang dilatih oleh pelatih Nova Arianto.
Mereka adalah Ocean Erwin Lim (Cardedeu FC), Diego Sinathrya (PSG Internasional), Eizar Tanjung (Sydney FC II), Lucas Raphael Lee (De Anze Force), Mat Sitorus Baker (Melbourne City U16), dan Miro Momor (Atletico Madrid International).
Saya ingin menyampaikan ucapan selamat berjuang kepada para pemain muda Diaspora ini. Semoga mereka dapat menampilkan performa terbaik dalam seleksi dan berhasil bergabung dengan Timnas U17 di bawah asuhan Nova Arianto.
Terima kasih juga kepada Coach Nova Arianto yang tidak melupakan para pemain Indonesia yang berkarir di luar negeri. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang bermain di luar negeri untuk mengikuti seleksi Timnas U-16.
Daftar seleksi 6 pemain diaspora:
- Diego Andres Sinathrya – PSG Pro Residence Greater Geneva 🇫🇷 (2009/CM/180 cm)
- Eizar Tanjung – Sydney FC 🇦🇺 (2008/RB-LB-DM/176 cm)
- Lucas Raphael Lee – DeAnza Force FA 🇺🇲 (2008/DM-CM-AM/78 cm)
- Ocean Erwin Lim – Cardedeu FC 🇪🇸(2008/RB-LB/177 cm)
- Mathew Sitorus Baker – Melbourne City FC 🇦🇺 (2009/CB-LB-CM-AM/172 cm)
- Miroslav Fernando Momor – Atletico Madrid 🇪🇸(2008/AMR-L/173 cm)
- Matthew Kohnke – CF Baco Mirasol 🇪🇸 (2008/AM-AMR-L-ST/185 cm).
Catatan: Diego Andres Sinathrya adalah anak dari pasangan artis Indonesia terkemuka yakni Donna Magnesia dan Darius Sinathrya.
B. Timnas Indonesia U20
Xavi Woudstra pemain muda potensial kelahiran 4 Januari 2005 (19) yang berposisi sebagai Geladang tengah
Wonderkid SC Heerenveen U21 ini merupakan salah satu pemain keturunan Indonesia-Belanda 🇳🇱. Berhembus kabar sebelumnya ia tengah dilirik oleh pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri.
Coach @indrasjafri_coach sendiri saat ini diketahui tengah berada di Belanda untuk memantau potensi pemain Diaspora kita disana, Hal ini dalam rangka persiapan keikutsertaan Timnas Indonesia U-20 dalam kualifikasi Piala Asia dan target lolos Piala Dunia U-20 2025.
Menarik kita tunggu apakah Xavi Woudstra salah satu nama yang akan Coach Indra bidik dan dibawa membela Timnas Indonesia.
Kalau diangkatan Timnas U20 era Justin Hubner dan Ivar Jenner banyak pemain keturunan berkualitas yang berposisi sebagai Bek. Nah, berbeda pada angkatan proyeksi Timnas U-20 sekarang, banyak sekali pemain Diaspora berkualitas kita berposisi sebagai Geladang atau pemain tengah.
Sebut saja selain nama Xavi Woudstra, ada Julian Oerip, Jaden De Guzman, Han Willhoft-King, Demians Agustien dan masih banyak lagi. Pelatih timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, mengabarkan bahwa dirinya sedang berada di Belanda bersama Fardy Bachdim untuk mencari pemain diaspora.
Indra Sjafri kini didapuk untuk menjadi pelatih Garuda Nusantara, yang merupakan bekas tim U17 yang tampil di Piala Dunia U17 2023 lalu. Di dalam skuadnya pada saat ini, Indra Sjafri memiliki sejumlah pemain bintang, termasuk Arkhan Kaka, yang sudah bermain untuk tim senior Persis Solo.
Selain itu, ada beberapa pemain diaspora seperti Welber Jardim, yang berkarier di tim asal Brasil, Sao Paulo FC, serta Chow Yun Damanik.
Ditambah lagi, Indra Sjafri bakal segera memiliki Jens Raven, striker FC Dordrecht berusia 18 tahun yang sedang menjalani proses naturalisasi. Untuk menambah kualitas Garuda Nusantara, Indra Sjafri, bergerilya lagi di Belanda bersama agen pemain keturunan, Fardy Bachdim.
“Bersama Fardy Bachdim yang selalu setia membantu selama di Belanda. Dua tahun lalu juga saat bertemu Ivar Jenner dan Justin Hubner, kita juga kerja bareng,” tukas Indra Sjafri dalam unggahannya di Instagram Story, Senin (6/5/2024).
Salah satu pemain keturunan yang mungkin perlu diperhatikan Indra Sjafri mungkin adalah Julian Oerip, seorang gelandang yang bermain untuk tim junior AZ Alkmaar. Namun, siapa tahu nantinya ada nama baru lain yang bakal ditemukan oleh Indra Sjafri dan Fardy Bachdim. (Indonesia2045)
