Kabanjahe, Karosatuklik.com – Masyarakat pengguna jalan nasional jalur utama Berastagi – Medan diimbau waspada dan hati-hati terhadap potensi tanah longsor. Hal itu mengingat Jalan Letjen Jamin Ginting Medan-Berastagi rawan longsor, pohon kayu tumbang dan lainnya.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Karo, Medan dan Deli Serdang terutama kawasan wisata Berastagi yang sedang memasuki musim penghujan hingga awal tahun depan.
Selain itu, kegilaan kemacetan Jalan utama Medan-Berastagi semakin menjadi-jadi. Soalnya, jalan Medan-Berastagi yang ada saat ini sudah sangat tidak layak sebagai akses utama karena sering mengalami kemacetan. Kemacetan secara mendadak tanpa bisa diprediksi sebelumya sering kali menjebak pengguna jalan. Terlebih lagi jalan ini, pintu gerbang bagian utara kawasan strategis pariwisata super prioritas nasional Danau Toba.
Arus lalu lintas di Jalan Letjend Djamin Ginting Medan-Kabupaten Karo lumpuh total akibat longsor dan mobil berbeban berat rusak di tengah jalan sudah teramat sering terjadi.
Namun mirisnya, hingga sekarang belum ada terlihat tanda-tanda pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan membangun tol/jembatan layang dijalur lintasan padat dari 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara/Aceh itu, kecuali pembangunan cantilever di sejumlah tikungan amoy Bandar Baru.
Tidak saja saat terdapat truk atau mobil yang sering mogok, melainkan juga ketika arus kunjungan ke lokasi wisata di Berastagi mengalami peningkatan, seperti saat pelaksanaan even-even wisata di Berastagi, juga di saat liburan Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Kemacetan parah hingga antrian mengular berkilo-kilometer dari kedua arah sudah menjadi pemandangan biasa.
Untuk itu, tim liputan Karosatuklik.com, Sabtu (24/12/2022), menghjarapkan jelang Natal 24-25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, Kementerian PUPR dan stakeholders lainnya bisa mengantisipasi dini potensi longsor. Termasuk menyiagakan sejumlah alat berat di lokasi-lokasi rawan longsor dan macet.
Jalur Alternatif
Sementara sebelumnya dikabarkan, Polres Tanah Karo melakukan pengecekan ke jalur-jalur alternatif, menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)
Diketahui, pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan jalan alternatif bisa digunakan dengan nyaman bagi masyarakat yang datang maupun melintas Kabupaten Karo.
“Hari ini kita lakukan pengecekan jalur alternatif dari arah Medan menuju Berastagi hingga Kabanjahe maupun sebaliknya. Jadi dari pengecekan ini, kita ingin memastikan jalur alternatif siap digunakan sehingga bisa dimaksimalkan saat ada peningkatan arus lalulintas,” ujar Kapolres Tanah Karo, AKBP Ronny Nicholas Sidabutar, Kamis (22/12/2022).
Mulai dari persimpangan RSU Amanda, menuju ke Desa Gurusinga, Berastagi. Di mana, jalan ini nantinya akan mengarah ke Jalan Udara Berastagi.
Selanjutnya, jalur alternatif yang masih menghubungkan antar alternatif lainnya dari Jalan Udara menuju ke Jalan Perwira Berastagi.
Untuk jalur ini, nantinya akan mengarah ke kawasan Desa Jaranguda menuju ke Simpang Pelawi, Desa Tongkoh, Berastagi.
Dijelaskan Ronny, pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sebelum masuk masa puncak arus mudik Nataru.
Di mana, sesuai dengan rapat koordinasi baik dengan Mabes Polri maupun Polda, diperkirakan puncak kepadatan kendaraan terjadi dalam dua sesi.
“Sesuai hasil rapat koordinasi dari Mabes Polri maupun Polda, akan ada peningkatan di tanggal 24, 25, dan 26. Kemudian di tanggal 30, 31, dan tanggal 1 Januari,” ucapnya.
Pada saat pengecekan tadi, tampak di sejumlah titik masih terdapat pengerjaan baik perbaikan jalan maupun drainase.
Alhasil, material dari pengejaran tersebut masih banyak yang diletakkan sembarangan sehingga menggangu arus lalulintas.
Jalan yang seharusnya bisa digunakan dua lajur menjadi menyempit dan hanya bisa dilalui satu lajur.
Melihat hal ini, Ronny mengatakan pihaknya sudah meminta kepada pihak yang mengerjakan agar material bisa dinormalisasi secepat mungkin.
“Kami sudah koordinasikan dengan pemborongnya untuk dibersihkan. Supaya bisa dimaksimalkan penggunaannya,” katanya.
Lebih lanjut, ia menghimbau kepada masyarakat agar tertib berlalulintas serta mengikuti imbauan dari personel yang ada di lapangan.
PVMBG
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kawasan Sibolangit termasuk wilayah dengan potensi tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
PVMBG menyebutkan daerah dengan potensi menengah merujuk pada daerah yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, khususnya pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng bukit.
Masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya tanah longsor maupun bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti banjir, banjir bandang dan angin kencang disertai hujan deras.
Okupansi Hotel
Terpisah, berdasarkan pantauan Redaksi Karosatuklik.com, okupansi hotel, menjelang perayaan Natal, di kota wisata Berastagi, Sabtu (24/12/2022), tingkat hunian hotel masih sepi, belum ada lonjakan significan.
“Sejak 19 Desember yang memesan kamar hotel berkisar di bawah 60% persen. Diprediksi H-2, kemungkinan menjelang pergantian tahun 2022 akan membludak tamu-tamu hotel sekitar 95% di Berastagi,” ungkap, Drs S Ginting selaku Owner Grand Orri Hotel & Convention di Berastagi dan Villa Puncak LG. (Redaksi1)
Baca juga:
- Jelang Libur Nataru 2023, Proyek Jalur Sejajar Medan-Berastagi Dikebut
- Catatan Redaksi, Bakar Uang Rp300 Milyar Setiap Tahun di Jalan Medan – Berastagi
- Tol Medan-Berastagi Kapan Direalisasikan? Ini Deretan Mega Proyek Infrastruktur yang Dikebut Jokowi, Wajib Kelar 2024!
- Curah Hujan Tinggi, Pengguna Jalan Medan – Berastagi Diminta Waspada Longsor
- Update Longsor Jalan Medan – Berastagi: Tiga Orang Meninggal, Pembangunan Tol Semakin Urgen!
- Proyek Pelebaran Jalan Medan-Berastagi Telan Dana Rp57 Milyar Tidak Memberi Solusi Atasi Kemacetan yang Kerap Terjadi
Komentar