Jakarta, Karosatuklik.com – Kemajuan sebuah perusahaan tidak terjadi dalam semalam. Ada sejarah panjang dibalik kesuksesan suatu merek. Salah satunya Hyundai , perusahaan otomotif asal Korea Selatan.
Pada tahun 1947, Perusahaan Rekayasa dan Konstruksi Hyundai didirikan.
Nama ‘Hyundai’ berarti ‘zaman modern’, berasal dari kata Korea ‘Hyun’ yang berarti modern atau sekarang dan ‘Dai’ yang mengacu pada ‘era’ atau ‘generasi’
Menyusul pembebasan Korea Selatan pada tahun 1945, perusahaan tersebut dianugerahi kontrak konstruksi pemerintah yang besar dan bertanggung jawab untuk membangun sebagian besar infrastruktur transportasi negara itu seiring dengan pesatnya industri negara tersebut.
Pada tahun 1967, Hyundai Motor Company didirikan. Tahun berikutnya, pembangunan pabrik perakitan Ulsan perusahaan selesai dibangun.
Saat ini, pabrik di Ulsan menjadi fasilitas manufaktur mobil terintegrasi terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi tahunan 1,6 juta unit, demikian dilansir dari laman resmi Hyundai, Minggu (20/6/2021)
Dengan armada kapal global yang dioperasikan oleh Hyundai Glovis dan afiliasi pembuatan bajanya sendiri, Hyundai Motor Group mengendalikan seluruh rantai pasokannya.
Pada tahun 1968, Cortina adalah kendaraan pertama yang berhasil dirakit oleh Hyundai di pabrik Ulsan, bekerja sama dengan Ford Motor Company.
Menyusul kesuksesan awal Cortina dan akhirnya mendominasi pasar Eropa, Hyundai memutuskan untuk mengembangkan mobilnya sendiri.
Perusahaan mempekerjakan George Turnbull, mantan Managing Director Austin Morris di British Leyland pada Februari 1974.
Tak butuh waktu lama Turnbull segera mempekerjakan enam kepala insinyur Eropa untuk membantunya, termasuk seorang perancang bodi, dua perancang sasis, dua insinyur produksi, dan seorang insinyur uji.
Bersama-sama mereka menciptakan Pony yang dipresentasikan di Turin Motor Show pada Oktober 1974, sebelum kemudian diperkenalkan ke pasar pada Desember 1975.
Mobil itu dijuluki ‘kukmincha’, yang berarti ‘mobil untuk rakyat’. Mobil penggerak roda belakang kompak ini adalah mobil Korea Selatan pertama yang diproduksi secara massal. Itu menjadi kendaraan andalan Hyundai selama bertahun-tahun.
mulai mengekspor Pony ke Chili, Argentina, Kolombia dan Mesir pada tahun 1976.
Ekspor Eropa ke Belgia dan Belanda dimulai pada tahun 1978, dengan Yunani ditambahkan tak lama kemudian.
Memasuki era 1980-an Hyundai memperluas ekspansi ke pasar Internasional. Pada 1986, Pony Excel menjadi model Hyundai pertama yang dijual di Amerika Serikat.
Mobil tersebut bahkan terjual 168.000 unit pada tahun pertama penjualannya di AS, membuat rekor sepanjang masa yang masih bertahan hingga hari ini.
Pada musim semi tahun 1990, produksi agregat mobil Hyundai mencapai angka empat juta.
Kemudian, pada tahun 1991, perusahaan mencapai tonggak sejarah lain, karena mengembangkan mesin bensin eksklusif pertamanya,
Alpha empat silinder, serta transmisinya sendiri. Ini membuka jalan bagi kemandirian teknologi. Mesin Alpha memulai debutnya di Hyundai Scoupe 1992.
Selama dekade ini, Hyundai terus berkembang dan mengkonsolidasikan posisinya sebagai produsen mobil internasional terkemuka.
Hyundai memperkenalkan banyak model populer pada periode ini, termasuk Accent, Dynasty dan Tiburon.
Pada pergantian milenium, Hyundai mulai merombak citranya untuk memantapkan dirinya sebagai merek kelas dunia.
Perusahaan induknya, Hyundai Motor Group banyak berinvestasi dalam kualitas, desain, manufaktur, dan penelitian jangka panjang kendaraannya, khususnya di Eropa.
Sepanjang tahun 2010, Hyundai semakin mengalihkan perhatiannya pada kendaraan dan teknologi ramah lingkungan.
Ke depan, perusahaan bertujuan untuk memimpin era mobilitas bebas polusi dengan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mencari kemungkinan energi baru. (R1/sindonews.com)