Ketua TP PKK Juniatry Franc Bernhard Tumanggor Akui Stunting Masih Tinggi dan Kembali Ingatkan Protokol Kesehatan

Sumut1320 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor bersama Camat Salak Sahat Boangmanalu, MM dan Kepala Puskesmas Salak Sudi Anto Bancin, SKM mengunjungi Desa Kuta Tinggi, Kamis (16/9/2021).

Dalam kunjungan ini Ketua TP PKK sempat mengunjungi serta memberikan bantuan makanan tambahan dan vitamin kepada seorang ibu yang baru saja melahirkan.

Ketua TP PKK menyampaikan keprihatinannya terkait banyaknya anak dan balita dalam kondisi pertumbuhan terhambat dan gagal mencapai berat badan ideal ditemukan di desa ini.

Hal ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup mereka kelak, kita mau anak-anak kita ini kelak menjadi bagian dari generasi emas Pakpak Bharat yang kita idam-idamkan bersama, kondisi seperti ini yang sering kita sebut “stunting” sangat mempengaruhi terhadap daya tahan tubuh akan berbagai penyakit, kata Ketua TP PKK Pakpak Bharat.

Selain itu lanjut dia, akan mempengaruhi serta menyebabkan keterlambatan daya kerja otak, serta sangat berpengaruh pada pertumbuhan jasmani untuk tahap selanjutnya, kita tidak boleh biarkan anak-anak kita terus terbelenggu dalam kondisi ini, ungkap Ny.Juniatry di hadapan puluhan ibu-ibu serta petugas kesehatan lainnya.

Lebih lanjut dia berpesan kepada para petugas kesehatan yang turut hadir agar selalu memperhatikan kondisi gizi dan kesehatan anak-anak dan para ibu yang sedang mengandung dan menyusui di desa itu.

Kita ketahui bersama, imbuh Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor, stunting ini bermula dari kondisi kurangnya gizi saat dalam usia kandungan sampai pada usia 1.000 hari pertama pasca kelahiran, tentunya hal ini dapat kita antisipasi diantaranya dengan pemberian asupan gizi yang cukup pada masa ini, jelasnya.

“Oleh karenanya, mari sama-sama kita jaga masyarakat kita ini, kita kawal terus cita dan program Pemerintah saat ini guna mewujudkan generasi emas Pakpak Bharat yang nantinya menjadi harapan kita dalam membangun Pakpak Bharat nduma,” ungkap Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor.

Ketua TP PKK patut merasa khawatir dengan kondisi ini, dimana hampir setiap anak yang ditemui rata-rata mengalami gala tumbuh optimal serta mengalami kekurangan gizi.

Kita tidak boleh biarkan hal ini, saya minta kepada para petugas kesehatan, petugas Pos Kesehatan Desa, Kader-Kader kesehatan dan yang lainnya, mumpung kita berkumpul disini, saya mengajak kita semua untuk menyatukan langkah dan visi guna bersam-sama memberantas gizi buruk ini, ungkap Ketua TP PKK di Pusat Kesehatan Pembantu Desa Kuta Tinggi.

Kembali Ingatkan Kedisiplinan Prokes

Masih pada kesempatan itu, Ketua TP PKK kembali mengingatkan warganya di desa itu untuk mematuhi protokol kesehatan. “Bagi yang sudah divaksin maupun belum agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Karena, kunci untuk membuat kita bertahan dari serangan virus corona adalah vaksin dan disiplin menjalankan protokol kesehatan yang sudah menjadi kebiasaan baru, yakni memakai masker yang benar menutup hidung, mulut dan dagu,” pesan dia.

“Disiplin memakai masker, berarti kita menghormati hak orang lain untuk tetap sehat. Dan menjadi warga yang bertanggung jawab, bersama-sama kita sukseskan Gerakan Semua Wajib Pakai Masker. Selanjutnya menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, rajin mencuci tangan,” harapnya.

Salurkan Bantuan

Dalam acara ini Ketua TP PKK menyerahkan puluhan paket bantuan tambahan gizi serta vitamin kepada warga Kuta Tinggi, anak-anak balita serta warga masyarakat lainnya.

Kepala Puskesmas Salak Sudi Anto Bancin, SKM sempat menitipkan pesan kepada masyarakat Kuta Tinggi agar rutin memeriksakan kondisi kesehatan di fasilitas kesehatan yang tersedia.

Kami himbau kepada bapak dan ibu sekalian agar selalu dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan, kondisi kehamilan, begitu juga anak-anak kita agar selalu kita bawa dan periksakan kondisi kesehatannya di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada, ini untuk menjaga agar kondisi kesehatan kita tetap terpantau, ungkap Sudi Anto Bancin. (R1)