Jakarta, Karosatuklik.com – Penampakan kapal induk Amerika Serikat (AS) di perairan Indonesia ramai dibahas warganet. Salah satu kapal yang disorot ialah kapal perang milik AS, USS Nimitz (CVN 68).
Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan kapal induk milik militer AS tersebut melintas dengan menaati hukum internasional.
“Benar (USS Nimitz melintas). Sedang melakukan hak lintas transit. Hukum internasional mereka patuhi,” kata Laksma Julius saat dimintai konfirmasi, Sabtu (6/2/2021).
Dia membenarkan saat ditanya USS Nimitz melaju menuju Laut Natuna Utara. Dia mengatakan TNI AL tetap menjalankan operasi keamanan laut Indonesia.
Julius mengatakan kapal perang AS tersebut juga sudah berkomunikasi dengan otoritas di Indonesia, dalam hal ini TNI AL.
“Betul ke LCS. Operasi keamanan laut (TNI AL) sudah terprogram dan terencana, baik operasi mandiri dan atau operasi di bawah kendali Panglima TNI,” ujarnya.
Sementara itu, Koarmada I menjelaskan KRI secara konsisten hadir di seluruh perairan Indonesia terutama di lokasi strategis seperti Selat Malaka. Upaya ini dilakukan sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
“Kehadiran KRI di perairan yurisdiksi nasional pada setiap sektor operasinya adalah kegiatan yang secara terus-menerus dilaksanakan oleh TNI AL. Khususnya di wilayah kerja Koarmada I ini sebagai bukti dalam mengamankan kepentingan nasional, menegakkan hukum, dan kedaulatan RI,” kata Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K seperti dilihat di situs resmi TNI AL.
Koarmada I berkoordinasi dengan Kohanudnas atas kehadiran kapal induk AS tersebut. Diketahui ada tiga kapal induk yang melintas di sekitar perairan Indonesia, yakni USS Princeton (CG-59), USS Nimitz (CVN-68), dan USS Sterett (DDG-104).
Ketiga kapal AS tersebut berada di perairan internasional timur Sumatera. Pergerakan dan aktivitasnya dipantau secara terus menerus oleh Puskodal Guskamla Koamada I dan ditindaklanjuti pemantauan oleh KRI yang sedang melaksanakan operasi di Selat Malaka dan operasi pengamanan perbatasan Indonesia-Singapura di Selat Singapur BKO Guskamla Koarmada I.
Unsur KRI tersebut antara lain KRI Todak-631, KRI Halasan-630, KRI Krait-827, KRI Pari-849 dan KRI Sikuda-863, serta Pesawat Udara Patmar Cassa P-8203 saat melintas disepanjang Selat Malaka.
Dilaporkan ketiga kapal induk tersebut melintas di Perairan Tanjung Medang Pulau Rupat pada Jumat (5/2) sekitar pukul 08.45 WIB. Ketiga kapal tersebut melaksanakan Hak Lintas Transit di Selat Malaka.
Koarmada I menjelaskan, pada akhir pelaksanaan passing dengan Konvoi Kapal Perang US Navy dilaksanakan komunikasi menggunakan flash light, disampaikan pesan ‘BON Voyage’ sebagai bentuk diplomasi Angkatan Laut saat konvoi kapal tersebut berada di perairan yurisdiksi nasional Indonesia.
Sementara itu, Danguskamla Koarmada I Laksma TNI Yayan Sofiyan, memantau langsung setiap dinamika daerah operasi wilayah kerja Koarmada I dari Kapal Markas Guskamla Koarmada I KRI Halasan-630 dari perairan Tanjung Balai Asahan Selat Malaka. (Dtc)