Ketua DPRD Pakpak Bharat Dukung Pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi

Pakpak Bharat, Sumut2374 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Mewakili Masyarakat Pakpak Bharat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pakpak Bharat Hotma Ramles Tumangger sangat mendukung wacana Pembangunan Jalan Tol Medan-Berastagi.

Karena urusan administrasi Pemerintah juga tugas-tugas DPRD sering terlambat. Seringnya terjebak kemacetan di jalan padat Medan – Berastagi bahkan berimbas ke perekonomian dan dampak sosial. Beragam produk pertanian, perkebunan dan hasil bumi lainnya dari sejumlah daerah baik dari Aceh, Kabupaten Karo, Samosir, Humbahas, Dairi dan daerah lainnya khususnya Kabupaten Pakpak Bharat ke kota Medan sangat merugikan masyarakat.

Bukan cuma itu saja, pasien darurat dari Pakpak Bharat yang butuh penanganan cepat dirujuk ke salah satu rumah sakit ternama di kota Medan sering terjebak macet di tengah jalan. “Coba bayangkan pasien darurat dari Pakpak Bharat terjebak macet parah, sementara kita tahu, pasien darurat butuh penanganan cepat. Kejadian seperti itu bukan cuma sekali dua kali saja. Sudah sering, dan kabarnya juga dari sejumlah daerah lain juga mengalami hal yang sama,” ujar dia.

Untuk itu, saya sebagai wakil Rakyat Pakpak Bharat mendukung dan mendorong supaya pembangun Jalan Tol Medan-Berastagi segera di realisasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pakpak Bharat Hotma Ramles Tumangger menjawab Jurnalis Karosatuklik.com di Gedung DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Panorama Indah Deleng Sindeka Senin, (22/01/2024).

Pasalnya lagi, sambung Hotma Ramles Tumangger, permasalahan kemacetan parah yang kerap terjadi di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan-Berastagi perlu menjadi perhatian serius DPRD Sumut, Pemprovsu dan Pemerintah Pusat.

“Kalau sekarang saja kemacetan yang kerap terjadi sangat parah, bagaimana pula nanti, dua, tiga atau beberapa tahun kedepan. Sementara jumlah kendaraan baik roda dua, roda empat maupun mobil berbadan besar terus bertambah,” ungkap Ramles Tumangger dari Partai Demokrat dapil dua Kabupaten Pakpak Bharat.
Sangat Merugikan Petani dan Pengusaha

Masih di tempat yang sama, Marido Padang anggota DPRD Kabupaten Pakpak Bharat juga menyatakan sangat mendukung wacana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. “DPRD Sumut dan Pemprovsu perlu melakukan kajian secara ilmiah, dan hasil kajian tersebut disampaikan ke pemerintah pusat, sehingga paling tidak di tahun 2025 sudah bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Alasannya, kemacetan yang sering terjadi di jalur lintas Medan – Berastagi mulai dari kawasan Simpang Selayang, Hairos, Sembahe, Hilpark Sibolangit, Bandar Baru hinggga menuju wilayah Kabupaten Karo, mulai dari depan Hotel Mikie Holiday Resort dan Hotel, Bukit Kubu Hotel, dan Kota Berastagi adalah lokasi yang menjadi titik-titik kemacetan yang kedepan nanti akan semakin bertambah macet.

Dampaknya sudah pasti merugikan pariwisata dan sektor pertanian. Karena dua sektor tersebut sangat terganggu dengan kemacetan yang kerap terjadi. Hasil pertanian dan perkebunan maupun hasil bumi lainnya dari sejumlah daerah khususnya dari Kabupaten Pakpak Bharat, seperti cabe dan sayur mayur, tidak tepat waktu sampai ke Pasar Induk Medan, akhirnya cabe dan sayur mayur membusuk, otomatis sangat merugikan pelaku usaha seperti ekspedisi sayur mayur dan pelaku usaha lainnya tentu berimbas pula ke petani, tegas Marido.

“Karena selama ini banyak masyarakat Pakpak Bharat mengeluh jika terjadi kemacetan berjam-jam. Karena selama terjebak macat di kawasan mulai dari seputaran Berastagi, Hilpark Sibolangit, Sembahe ke Medan barang dagangan tersebut bisa membusuk akibat, berjam jam di dalam mobil,” kasihan pedangang tegas Marido Padang yang juga anggota Partai PKB dari daerah pemilihan (dapil) 2 Pakpak Bharat.

Seperti diketahui, ruas jalan Medan – Berastagi itu potensi ekonominya sangat tinggi karena melayani perlintasan untuk 7 kabupaten/kota di Sumut ditambah 4 kabupaten/kota di Aceh.

Mulai Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat yang tercakup dalam wilayah KSPN Danau Toba.

Selain itu, ruas jalan tersebut juga sebagai perlintasan andalan dari 4 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subussalam, Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Tenggara. (Laporan: Wesrion Tumangger)

Baca Juga:

  1. Miris! Jalan Medan-Berastagi Jalur Wisata dan Pertanian 11 Kabupaten Sumut dan Aceh Tidak Menjadi Skala Prioritas Nasional
  2.  Jalur Medan-Berastagi Putus Total Akibat Longsor, Mobil Pribadi Ditimpa Material Longsor
  3. Medan – Berastagi Macet Total, Pembangunan Tol Perlu Disegerakan
  4. Batu Besar Menggantung di Lokasi Longsor, Akademisi USU Bengkel Ginting: Gubernur Edy Rahmayadi Diminta Antisipasi Longsor Susulan
  5. Update Longsor Jalan Medan – Berastagi: Tiga Orang Meninggal, Pembangunan Tol Semakin Urgen!

Komentar