King of Bollywood, Shah Rukh Khan, Dirawat di Rumah Sakit Akibat Heat Stroke

Entertainment, Film3552 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Cuaca panas ekstrem yang melanda India belakangan ini membuat puluhan ribu orang dirawat di rumah sakit. Bahkan tidak sedikit yang dilaporkan meninggal akibat fenomena tersebut.

Salah satu korban suhu panas ekstrem di India adalah bintang Bollywood Shah Rukh Khan. Dia sempat dirawat di rumah sakit setelah mengalami gejala heat stroke dan dehidrasi parah. Kabar masuknya bintang film Kuch Kuch Hota Hai itu ke RS pertama kali diketahui dari laporan Press Trust of India. Berdasarkan video yang beredar, istri Khan, Gauri, tiba di rumah sakit untuk menjenguknya.

Manajernya, Pooja Dadlani, memberi tahu para penggemar bahwa Shah Rukh Khan “baik-baik saja” setelah insiden tersebut, yang terjadi saat India mengalami gelombang panas yang serius.

“Kepada semua penggemar dan simpatisan untuk Khan, dia baik-baik saja. Terima kasih atas cinta, doa, dan perhatian Anda,” cuit Dadlani di X atau Twitter.

Di samping itu, suhu panas ‘mendidih’ yang melanda India ini terjadi sejak bulan Maret, bahkan mencapai 50 derajat celcius di ibu kota Delhi. Hal serupa juga terjadi di negara bagian India Rajasthan maupun di sekitarnya pada bulan Mei akibat sejumlah faktor, salah satunya menurut para ilmuwan karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Dikutip dari Reuters, setidaknya 30 orang meninggal akibat serangan panas di negara bagian Odisha, India timur, selama musim panas, kata otoritas manajemen bencana negara bagian itu pada Senin. Otoritas tersebut juga menyebut ada 97 orang lainnya yang diduga meninggal akibat sengatan matahari. Namun hal ini masih diselidiki lebih lanjut.

Sementara sekitar 25.000 orang diduga mengalami serangan panas selama musim panas di India yang jatuh antara bulan Maret dan Mei, situs berita ThePrint melaporkan mengutip data pemerintah, dengan kasus memuncak pada bulan Mei.

Jumlah hari gelombang panas yang tercatat di barat laut dan timur India dua kali lebih banyak dibandingkan biasanya pada musim panas tahun ini, terutama karena lebih sedikitnya hujan petir di luar musim hujan dan angin hangat yang bertiup dari wilayah kering di sekitarnya ke India.

Kematian juga dilaporkan terjadi di bagian utara dan barat India, tempat gelombang panas paling parah terjadi pada bulan lalu saat pemilu nasional, ketika keran hampir mengering di Delhi dan hewan-hewan berjatuhan di ladang.

Sebaliknya, sebagian wilayah India timur masih terguncang akibat dampak topan Remal, dengan hujan lebat di negara bagian Assam di wilayah timur laut yang menewaskan 14 orang sejak Selasa.

Negara bagian Karnataka dan Kerala di bagian selatan juga dilanda hujan lebat. (Dtc)