Laju Vaksinasi Covid-19 Dinilai Lambat, Menkes Ungkap Kendalanya

Nasional889 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ketersediaan vaksin sempat menjadi kendala vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Akan tetapi, angka penyuntikkan vaksin hingga saat ini ia sebut sesuai dengan yang direncanakan.

Menkes menyebut, untuk bulan Januari hingga Februari, hanya tersedia 10 juta dosis vaksin. Walhasil, penyuntikan hanya bisa dilakukan 10-100 ribu per hari, tidak bisa mencapai sebanyak 1 juta per hari untuk menghindari hari kosong penyuntikan.

Sedangkan di bulan Maret sampai April, masing-masing terdapat total 30 juta dosis untuk dua bulan, sehingga target penyuntikan dinaikkan ke 100 ribu sampai 500 ribu perhari.

“Karena menyesuaikan ketersediaan vaksin, space kita sesuaikan 300 ribu perhari sesuai dengan rencana. April kita atur supaya bisa menyentuh 500 ribu perhari,” ujar Menkes dalam live streaming rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menkes RI, Senin (15/3/2021).

Pada bulan Mei hingga Juni, direncanakan terdapat 25 juta dosis per bulan sehingga target penyuntikan vaksin ditingkatkan ke 500 ribu sampai 1 juta.

“Beratnya di Juli sampai Desember. 75 Persen dari vaksin baru datang di Juli sampai Desember sehingga kita perlu peningkatan kapasitas vaksinasi,” imbuhnya.

Menurut laporan terakhir akun resmi Kemenkes pada Minggu (14/3/2021) hingga pukul 14.00 WIB, vaksin COVID-19 dosis 1 sudah diberikan ke 4.020.124 orang, terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia. Sedangkan dosis 2 sudah diberikan ke 1.460.222 orang.

Perihal vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di RI pada Senin (8/3/2021), Menkes menargetkan hingga akhir tahun Indonesia beroleh sebanyak 54 juta dosis gratis yang akan datang secara bertahap.

“Kedatangan vaksin AstraZeneca yang free, gratis kemarin tanggal 8 sudah datang 1,1 juta. Pada 22 Maret 2,5 (juta dosis), kemudian di April, 7,8 (juta dosis) sehingga 11,7 juta ini kita harapkan tambahan dari vaksin gratis multilateral bisa datang. Kita harapkan sampai akhir tahun bisa jadi 54 juta vaksin,” ujar Menkes. (Dtc)