Salak, Karosatuklik.com – Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor meninja dampak longsor di Desa Semerpara, Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, Senin (1/12/2025).
Dalam peninjauan tersebut turut hadir bersama Bupati, yakni Kapolres Pakpak Bharat, AKBP Pebriandi Haloho, SH,SIK,,MH, Komandan Kodim 0206/Dairi, Letkol Czi Nanang Sujarwanto, dan Komandan Batalyon TP 906, Lekol Inf. Rachmat Shaleh, SH.
Pada kesempatan itu, Bupati Franc bertemu dan berdialog dengan masyarakat Simerpara yang sedang bergotongroyong membersihkan puing-puing dan material longsoran dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Saya berharap supaya kita semua bersabar atas musibah ini, segala upaya sedang kami upayakan untuk membantu bapak dan ibu sekalaian, masyarakat yang tertimpa musibah ini bukan hanya di Simepara saja, kita tahu bencana alam ini terjadi di hampir seluruh wilayah Pakpak Bharat,” ungkap Bupati.
140 Titik Longsor di Pakpak Bharat
Lanjutnya, dari catatan kami ada sekitar 140 titik longsoran yang terjadi di wilayah Pakpak Bharat yang perlu segera dilakukan penanganan, ujarnya
“Dalam situasi ini dimana peralatan dan sumber daya yang kita miliki sangat terbatas, mari kita bersabar sedikit lagi, mudah-mudahan cobaan ini bisa segera kita atasi dan musibah ini akan berlalu,” ucap Bupati Pakpak Bharat.
Sejumlah peralatan berat telah dikerahkan untuk membantu mempercepat penanganan longsor di Desa Simerpara.

Selain itu, personil Kodim 0206/Dairi, personil Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 906/Sanalenggam, personil Polres Pakpak Bharat, Tim BPBD, Tagana, dan berbagai relawan lain terus berjibaku bersama masyarakat Simerpara.
Mereka membantu membersihkan dan memperbaiki beberapa bangunan termasuk rumah ibadah untuk segera bisa dipergunakan kembali.
Desa Simerpara menjadi salah satu desa terdampak bencana alam tanah longsor beberapa waktu lalu, yang terjadi akibat curah hujan tinggi dan panjang di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
Kondisi topografi Pakpak Bharat yang berbukit dan curam di beberapa wilayah menyebabkan kabupaten ini menjadi salah satu daerah rawan bencana alam tanah longsor. (WES)













Komentar