Luhut: Rumah Sakit buat Pasien Kritis, Gejala Ringan Isolasi Mandiri!

Kesehatan728 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan rumah sakit hanya digunakan untuk pasien COVID-19 yang kritis dan butuh penanganan. Hal itu diungkapkan Luhut usai melihat kapasitas rumah sakit makin minim untuk menangani pasien COVID-19.

Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali itu menyatakan saat ini telah terjadi peningkatan pasien COVID-19 yang masuk ke rumah sakit di Jakarta dan sekitar pulau Jawa. Bahkan dia menyebut peningkatannya tajam dan melebihi batas.

“Saat ini benar sekali COVID-19 yang masuk RS di DKI Jakarta dan beberapa wilayah di Pulau Jawa meningkat tajam dan sudah mencapai batas kapasitas RS,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Namun kini pemerintah akan melakukan pengetatan kriteria pasien COVID-19 yang bisa ditangani rumah sakit. Rumah sakit hanya diperuntukkan untuk pasien dengan gejala berat, kritis, dan punya penyakit bawaan. Ataupun pasien dengan saturasi oksigen di bawah 94-95%.

Tapi sekarang ditata, orang yang boleh masuk rumah sakit siapa, jadi dilihat tingkat penyakitnya, ada bawaan atau tidak. Kalau saturasi masih di atas 95 atau 94 mungkin dia juga tidak ada tanda jelas atau OTG akan kami buat isoman,” papar Luhut.

“Jadi RS hanya buat orang yang betul-betul sudah sangat, sangat membutuhkan (kritis),” ujarnya.

Sementara itu, untuk pasien yang lainnya dengan gejala ringan bahkan tanpa gejala didorong untuk melakukan isolasi mandiri alias isoman. Di sisi lain, pemerintah pun menyiapkan layanan telemedicine gratis agar masyarakat bisa isoman dan tetap mendapatkan penangananan medis.

“Yang lain itu bisa dilakukan dengan isolasi mandiri. Dengan tadi telemedicine, dengan tadi kriteria yang jelas. Mengenai obat juga kami siapkan di situ,” lanjut Luhut.

Untuk mendapatkan fasilitas telemedicine gratis masyarakat harus melakukan tes swab di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan. Kemudian, layanan ini dapat diberikan melalui pesan singkat WhatsApp.

“Kemenkes akan kirimkan notifikasi dan kode untuk akses layanan telemedicine melalui WhatsApp. Ini sudah dibangun dan dikerjakan,” papar Luhut.

Layanan ini akan diuji coba di Jakarta mulai besok, Selasa 6 Juli 2021. Setidaknya ada 11 platform telemedicine yang bekerja sama dengan pemerintah, mulai dari Alodokter, Getwell ,Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, dan lain-lain.

Luhut juga menyampaikan saat ini pemerintah sudah memperbanyak layanan perawatan darurat untuk pasien COVID-19.

Salah satunya membuka Wisma Haji Pondok Gede jadi Rumah Sakit Darurat, ditargetkan fasilitas itu mampu menerima 600 hingga 700 pasien.

“Dari Sabtu kita maraton, siapkan misalnya rumah sakit tambahan. Misalnya rumah sakit di Wisma Haji. Semua polanya sama di Jawa-Bali,” papar Luhut. (Dtc)