Mahfud Cerita Rakyat Filipina Histeris Kagum Saat Bertemu Jokowi

Nasional738 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan seorang pejabat menteri Filipina kagum dengan Presiden Joko Widodo.

Bahkan, Jokowi disebut populer di negara tersebut.

Cerita itu Mahfud peroleh ketika menghadiri agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022).

Saat gala dinner KTT ASEAN tadi malam di Phnom Penh saya duduk semeja dengan Menteri dari Philippina, Maria Zenaida. Dia bilang kagum pada Pak Jokowi karena sangat populer, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Philippina. Di mana-mana kalau ada Jokowi rakyat histeris berebutan meneriakkkan namanya,” ujar Mahfud dikutip dari Twitternya @mohmahfudmd, Minggu (13/11/2022).

Mahfud menyatakan Zenaida memuji Jokowi karena enak ketika bicara serta murah senyum dan tertawa gembira.

“Soal senyum dan tertawanya Presiden ini semua orang sudah tahu. Tapi, tak banyak yang tahu apakah kalau mendengar cerita lucu Pak Jokowi juga tertawa karena geli? Untuk tahu itu, tadi saya bercerita kepada Pak Jokowi,” tutur Mahfud.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 ini lantas membagikan cerita lucu ke Jokowi saat Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur akan melantik Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri menggantikan Surojo Bimantoro.

Pak, tadi saya deg-degan saat Bapak akan menerima tongkat keketuaan ASEAN tahun 2023. “Mengapa?” tanya Pak Jokowi. Dulu waktu Presiden Gus Dur akan melantik Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri untuk menggantikan Bimantoro ada insiden. Pak Bimantoro yang harus menyerahkan jabatan Kapolri tidak hadir,” tutur Mahfud.

“Karena Bimantoro tak hadir, protokol istana melapor, “Bapak Presiden, tongkat yang akan dialihkan tidak ada, Pak Bimantoro tak hadir”. Gus Dur kontan menjawab, “Begitu saja kok repot. Soal tongkat, beli saja di Pasar Senen dan pelantikan Kapolri dilanjutkan”. Pak Jokowi dan Bu Iriana tertawa,” sambung Mahfud. (Foto: Dok. BPMI Setpres). (CNNIndonesia)