Jakarta, Karosatuklik.com – KONFERENSI Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), melalui pesan Natal 2024, mengajak umat Kristiani untuk lebih ”peduli kepada orang yang dikucilkan dan terpinggirkan”. Hal ini membuktikan, sejak awal, Natal telah memberikan tempat istimewa bagi orang-orang kecil, sederhana, dan miskin.
Itu berarti Natal selalu menyangkut semua elemen societas, terutama yang menjadi korban ketidakadilan sosial. Lebih dari itu, pesan itu menegaskan bahwa Natal dan politik memiliki korelasi.
Keduanya bermuara pada tindakan pembebasan manusia dari berbagai problem sosial. Supaya lebih kontekstual dan relevan dengan situasi sosial politik Indonesia, pesan Natal KWI dan PGI tersebut mesti ”dibaca” dan ”direproduksi” agar menjadi momentum restorasi sosial.
Artinya, Natal harus merevitalisasi peran agama agar tidak hanya beroperasi pada wilayah spiritual-ritualistik, tetapi juga menjadi momentum untuk mengkreasi terobosan-terobosan progresif. Tema Natal Katolik yang diusung tahun ini adalah “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.
Tema Natal sangat penting bagi perayaan Natal umat Katolik karena Natal merayakan kelahiran Yesus Kristus. Selain itu, tema Natal juga mengajak umat untuk merayakan dengan cara yang lebih mendalam dan reflektif, bukan hanya sekadar tradisi semata.
Tema ini biasanya mencakup aspek-aspek tertentu dari iman Kristen, seperti harapan, kedamaian, kasih, atau keselamatan. Ketua Presidium KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC berpesan Keterlibatan dalam mewujudkan kehidupan penuh damai Sejahtera menjadi panggilan semua orang berkehendak baik.
Oleh karena itu, kerja bersama umat lintas agama dan budaya perlu dikembangkan. Yakni dengan bergerak bersama untuk menjadi sahabat bagi saudara-saudari yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; dan menjadi saudara bagi sahabat yang berjuang mencari keadilan; untuk membela para korban ketidakadilan yang tidak berani menyuarakan haknya.
Sementara, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan Selamat Merayakan Natal 2024 kepada umat Kristiani. Tema Natal ini menurut Menag membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan.
Menurutnya, tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya. Sebab, semakin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun.
Kita berharap pesan perayaan Natal 2024 menjadi momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Selain pesan untuk mengingatkan umat untuk memperbarui iman, hidup dalam damai, dan saling mengasihi.
Selamat Natal 2024. Mari kita wujudkan dengan pesan damai dan rukun. (KBRN)
Komentar