Menag Tetapkan Sumut Kiblat Pusat Studi Moderasi Agama, Edy : Sumut Kaya akan Etnik dan Budaya

Berita, Sumut800 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Fachrul Razi menghadiri acara silaturahmi Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU), sekaligus pengukuhan Pusat Studi Moderasi Beragama Sumut di Gelanggang Mahasiswa Kampus UIN Jalan Sutomo Ujung Medan, Rabu (9/12/2020).

Pada acara tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa ilmu dari segala ilmu semua ada di dalam Alquran.

“Karena ilmu dari segala ilmu ada di Alquran. Siapa yang menguasai Alquran maka dia akan menguasai dunia. Untuk itu pernah saya minta lulusan UIN Sumut harus hafal Alquran,” harapnya.

Terkait dipilih Sumut menjadi daerah pertama yang melakukan pengukuhan Pusat Studi Moderasi Beragama, Gubernur pun mengatakan bahwa di Sumut memang telah lama memegang teguh saling menghargai antar pemeluk agama.

“Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, kita kaya akan etnik dan budaya,” terang Gubsu.

Tidak salah memang kalau kiblatnya Pusat Studi Moderasi Agama ada di tempat ini. Semoga kami mendapat manfaat dari pertemuan kita hari ini, tambah Edy Rahmayadi.

Menag Fachrul Razi saat mengukuhkan pengurus Pusat Studi Moderasi Beragama Sumut mengucapkan selamat kepada para pengurus yang dikukuhkan, antara lain Ketua Zainul Fuad, Wakil Ketua Irwansyah dan Sekretaris Muhammad Jailani.

“Selamat bekerja pada pengurus. Ciptakan suasana dimana semua orang penganut agama harus punya hak sama menyatakan agamanya yang paling baik, tetapi dia juga harus menghargai pendapat orang lain yang menyatakan agamanya baik,” harap Fachrul.

Di tengah wabah ini kita harus saling mengingatkan, bergandengan tangan melewati masa sulit ini. “Pada hakekatnya ujian ini adalah teguran pada kita untuk introspeksi diri. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang sukses melewati ujian ini,”ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap mengatakan, berbagai usaha terus dilakukan untuk memajukan kampus UINSU, salah satunya dengan mengukuhkan Pengurus Pusat Moderasi Beragama.

“Semoga pengurus ini dapat melakukan penelitan dan sosialisasi dari hasil penelitianya. Kenapa sampai saat ini Islam tidak mampu memimpin peradaban dunia, sebab kita setengah-setengah menerapkan ilmu di dalam Alquran dalam konteks keilmuan,” ujarnya.

Konsep integrasi ilmu yang universal, lanjut Syahrin, dimulai dari UINSU. Dimana Presiden Indonesia Joko Widodo telah memancangkan titik nol peradaban Islam di Barus.

“Itu menandakan bahwa daerah ini harus memancangkan tiang peradaban, sehingga daerah ini menjadi pilar peradaban islam dimasa depan, mewujudkan Islam yang Rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta). (R1)