Berastagi, Karosatuklik.com – Bencana tak terduga bernama Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian dunia. Sejalan dengan itu, pengembangan wisata perlu digalakkan agar dapat bertahan ditengah pandemi. Salah satu yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata adalah melalui dukungan teknologi yakni virtual travelling.
Festival Bunga dan Buah, “Joyful” Kabupaten Karo dan Pesta Budaya Mejuah-Juah sebelum munculnya pandemi Covid-19 rutin digelar setiap tahun, yang dihadiri puluhan ribu pengunjung dan wisatawan. Namun sayang, belakangan ini even wisata yang sangat menarik itu perlahan hilang akibat dampak pandemi. Even wisata berbasis budaya Karo tersebut kini “tenggelam” di tengah sengatan pandemi Covid-19. Dulu, setiap tahun even budaya itu digelar dipusatkan di kota wisata Berastagi, Sumatera Utara.
Namun di daerah-daerah lain, even wisata tetap digelar dikemas kreatif dan virtual, tentunya sesuai protokol kesehatan. Caranya, melalui tayangan live internet di canal yang sudah disediakan.
Menyikapi hal itu, Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang mengatakan, pandemi Covid-19 yang berlangsung sudah hampir setahun lebih ini memukul hampir semua sektor usaha tak terkecuali sektor pariwisata.
Inovasi Virtual Tour
Salah satu yang dapat dimanfaatkan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata adalah melalui dukungan teknologi yakni virtual travelling. “Inovasi virtual tour adalah salah satu bentuk inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi ini,” ucapnya menjawab Karosatuklik.com, Senin siang (5/7/2021) di Kantor Bupati, Jalan Letjen Djamin Ginting Kabanjahe.
“Virtual tour dapat menjadi salah satu pendekatan yang baik khususnya di masa adaptasi kebiasaaan baru agar daya tarik lokasi wisata di daerah semakin meningkat dan roda perekonomian daerah dapat kembali berjalan,” katanya.
Setelah masa pandemi berakhir, kata dia, wisatawan akan berbondong-bondong berkunjung ke daerah wisata tersebut yang sebelumnya mereka kenal melalui media daring. “Nanti hal ini (wisata virtual) akan kami rapatkan dengan dinas terkait,” kata Bupati.
Alternatif Hiburan di Masa Stay at Home
Wisata virtual atau tur virtual kini menjadi alternatif hiburan di masa pandemi Covid-19. Wisata virtual memiliki banyak manfaat untuk pelaku industri pariwisata dan wisata itu sendiri. Selama pandemi berbagai acara yang digelar pemerintah juga serba virtual. Wisata virtual jadi media yang ‘memprovokasi’ wisatawan secara digital, katanya.
Terpisah, Anggota DPRD Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH, menyebutkan, sektor pariwisata harus terus tumbuh dan berkembang di masa pandemi Covid-19. Meski saat ini Indonesia tengah menghadapi infeksi corona, dan sektor ini terdampak. Perlu inovasi dan terobosan untuk membangkitkannya.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif. Sejumlah daerah lain juga kita lihat sukses menggelar even wisata virtual. Hal ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan Kabupaten Karo.
Tak hanya murah atau bahkan gratis, wisata virtual juga memungkinkan para wisatawan untuk pergi ke tempat yang sangat jauh seperti di luar negeri. “Kalau dalam kondisi biasa, kita mungkin enggak akan kepikiran bisa ke sebuah pulau kecil di negara mana, dengan wisata virtual kita bisa ke sana. Itu positifnya, memanjakan kita dengan pemandangan-pemandangan yang indah, dan itu sangat membantu,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Karo itu.
Manfaat lain, lanjut politis Golkar itu, dari wisata virtual adalah setiap orang dapat mengetahui seluk beluk sebuah tempat wisata tanpa harus mengantre dan merasa lelah. “Kalau suka dengan tempatnya, bisa saja tempat tersebut menjadi salah satu destinasi tujuan untuk dikunjungi langsung di kemudian hari,” ucapnya.
Sekedar referensi, sebanyak 71 event budaya dan pariwisata bakal diselenggarakan di DIY pada tahun ini. Dinas Pariwisata DIY mencatat, berbagai event tersebut terbagi ke dalam 8 kategori dengan 34 event ikonik yang diharapkan dapat menarik minat calon wisatawan baik domestik ataupun mancanegara.
Ekonomi & Pariwisata Segera Bangkit
“Informasi penyelenggaraan event yang tersaji lengkap dalam buku kecil CoE 2021 ini diharapkan menginspirasi calon wisatawan berkunjung maupun sebagai panduan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke DIY sehingga dapat mengatur jadwal liburan dengan lebih baik,” jelas Singgih Rahardjo, Kepala Dinas Pariwisata DIY, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (4/7/2021).
Menurutnya, kendati terdapat sejumlah agenda pariwisata, penerapan protokol kesehatan juga bakal terus dilakukan selama pandemi Covid-19 belum dinyatakan selesai.
Demikian juga Perhelatan Prambanan Jazz Festival merupakan salah satu event populer yang dinanti banyak seniman. Namun, selama masa pandemi, event ini dilaksanakan secara virtual.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penyelenggaraan Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 sebagai wujud inovasi dari pelaku industri kreatif subsektor musik untuk tetap konsisten berkarya di tengah pandemi Covid-19. (R1)