Menhub Pastikan Aspek Keselamatan KCJB Terpenuhi Sebelum Beroperasi

Nasional561 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan aspek keselamatan baik sarana maupun prasarana Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) terpenuhi sebelum beroperasi.

Menhub melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (22/6/2023), mengatakan di sektor transportasi, aspek keselamatan baik sarana maupun prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan tidak dapat ditawar lagi.

“Untuk itu, sebelum KJCB beroperasi, kami harus memastikan ini dalam keadaan laik dengan melakukan serangkaian uji coba,” ucap Menhub.

Sebelumnya, Menhub mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengikuti uji coba KCJB, Kamis mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar dan kembali lagi ke Stasiun Halim.

Usai menjajal KCJB, Menhub mengungkapkan perjalanan kereta berjalan lancar dengan kecepatan 350 km/jam.

“Kami sangat senang dapat mencoba kereta cepat. Keretanya nyaman saat melaju cepat, tidak ada goyangan dan kedap suara. Hal ini menunjukkan bahwa rel dibangun dengan baik, begitupun dengan keretanya,” ungkapnya.

Menhub pun meminta pihak operator untuk memastikan tidak ada gangguan-gangguan yang terjadi, khususnya orang yang melintas di sekitar jalur kereta cepat.

Terkait izin operasi, ia mengatakan Kemenhub terus melakukan pengawasan secara intensif bersama dengan pihak konsultan dari Eropa dan melakukan serangkaian uji coba (commissioning test) sebelum mengeluarkan izin operasi.

“Izin operasi kami berikan paling lambat 1 Oktober, mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus,” ujar Menhub.

Selain itu, Menhub juga menjelaskan tengah menyiapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat, misalnya terkait tarif dan lain sebagainya. “Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat,” katanya.

Sementara itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan uji coba menggunakan comprehensive inspection train atau kereta inspeksi KCJB hingga 350 km/jam tersebut berjalan baik.

“Kami bisa rapat di dalam kereta tanpa terganggu suara yang keras. Ini merupakan suatu loncatan teknologi yang baik,” ujar Luhut.

Ia menyampaikan pemerintah akan melaksanakan studi untuk perpanjangan jalur kereta api cepat dari Bandung hingga ke Surabaya.

Ia menyebut dengan adanya pengalaman Indonesia dalam membangun kereta api cepat, akan banyak penghematan yang dapat dilakukan. Kemudian melalui hilirisasi, akan banyak material yang digunakan dari dalam negeri sehingga akan menghasilkan terobosan-terobosan baru.

Luhut sebut Presiden Jokowi Coba Kereta Cepat Sebelum 28 Juli


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Presiden Joko Widodo bakal mencoba menumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelum 28 Juli 2023.

“Presiden titip salam ke saudara-saudara sekalian, beliau akan naik kereta ini nanti sebelum 28 Juli, mungkin satu minggu sebelumnya,” kata Luhut di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Ia meminta pihak pengelola atau pelaksana proyek itu untuk menyelesaikan beragam hal di stasiun tersebut agar lebih rapi saat dikunjungi Presiden Joko Widodo.

“Saya pikir kita perlu siapkan lebih rapi lagi ini, saya titip kepada kita semua teman-teman yang kerja, dirapikan supaya Presiden kita Jokowi yang berani memutuskan ini, itu juga melihat hal yang baik di sini,” kata dia.

Luhut mengatakan Proyek KCJB itu pada Juni 2023 ini sudah hampir rampung. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya usai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Dia pun menargetkan proyek itu bisa rampung pada 18 Agustus 2023.

“Jadi saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya,” kata dia.

Dia mengatakan sejauh ini pemerintah melihat peluang agar proyek kereta cepat itu bisa diteruskan hingga ke Surabaya. Tapi, kata dia, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya itu perlu didukung oleh adanya transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.

“Karena kita ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya,” kata dia.

Saat ini, menurutnya ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di Tiongkok untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat tersebut.

“Ini modal kita nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi kita lebih baik,” kata dia. (Ant)

Komentar