Mundurnya Mahfud dari Menkopolhukam Terlalu Didramatisasi

Nasional1771 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai keputusan Mahfud MD mundur selaku Menkopolhukam, yang dibuat seolah dramatis akan berdampak buruk pada elektabilitas paslon nomor urut 3.

“Pertama, mundurnya Mahfud tidak krusial bagi pemerintah, ia dengan mudah diganti dan tokoh penggantinya cukup banyak,” ujar Dedi kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Kamis (1/2/2024).

Salah satu kesan buruk yang ditangkap publik, tutur dia, adalah sikap tidak kesatria Mahfud yang terkesan emosional karena diserang oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada debat beberapa waktu lalu. “Justru, potensial Mahfud dianggap tidak kesatria, karena mundur pasca debat. Di mana ia dianggap gagal membangun reputasi di hadapan Gibran,” sambungnya.

Tak hanya itu, desakan Ganjar Pranowo, pasangan Mahfud, yang meminta agar capres-cawapres lain mengikuti langkah Mahfud, juga akan dianggap publik sebagai serangan yang bisa berdampak tergerusnya elektabilitas Ganjar. “Ganjar tidak saja menyentil, tapi menghardik, dan sah saja hardikan itu, mengingat kabinet Jokowi sudah bersikap di luar kepatutan, layak dikritik, termasuk Jokowi sendiri,” tutur Dedi.

Diketahui, Mahfud telah menemui Jokowi di Istana. Pertemuan berlangsung tertutup, Mahfud menyampaikan keterangan didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dia menyampaikan surat kepada Jokowi yang berisi tiga hal.

Pertama, Mahfud menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengangkatnya sebagai menteri pada 23 Oktober 2019 dengan penuh hormat. Sehingga secara resmi ia juga dengan penuh hormat menyatakan surat untuk mohon mengundurkan diri.

Kedua, mengenai substansi isi surat permohonan berhenti. Lalu yang ketiga, Mahfud memohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang dapat dilaksanakan dengan baik selama menjadi menteri. Mahfud menyatakan pengunduran dirinya akan sah setelah Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden. “Alhamdulillah Presiden sama dengan saya, kita bicara dari hati ke hati, penuh kekeluargaan dan sama-sama tersenyum,” kata Mahfud. (Inilah.com)

Komentar