Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua Umum (ketum) DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Arief Hidayat menyebut Pancasila telah terpinggirkan pada era Reformasi. Akibatnya, generasi milenial kurang memahami ajaran Soekarno atau Bung Karno.
“Kita tahu bahwa sekarang ini generasi muda Indonesia milenial kurang mengerti apa itu ajaran-ajaran Soekarno, karena kita tahu bahwa di era Reformasi ini, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara itu terpinggirkan secara sistematis, secara terstruktur, bahkan akan dihilangkan dari Bumi Pertiwi,” kata Arief dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
Pernyataan tersebut merupakan pidato pertamanya sebagai ketum DPP PA GMNI setelah dipilih aklamasi pada Kongres IV PA GMNI di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/12/2021). Arief mengajak segenap anggota PA GMNI untuk menjadi kader yang mengawal dan menjaga tegaknya ideologi dan dasar negara, Pancasila. Ruang-ruang virtual harus dinarasikan dengan ajaran-ajaran Bung Karno.
“Marilah kita menjadi kader-kader yang tampil ke depan untuk menjaga mempertahankan dan sekaligus mengaktualisasikan ajaran-ajaran Soekarno dan yang terutama adalah ajaran Pancasila sebagai ideologi falsafah negara. Saya meminta dan mengajak semua teman-teman kader-kader PA GMNI untuk bersama-sama menjaga ideologi dan dasar negara Pancasila kita,” tegas Arief.
Arief juga memohon dukungan seluruh anggota PA GMNI untuk memajukan organisasi. Selain itu juga melakukan konsolidasi. “Kita harus menyemai di mana pun berada, apakah di partai politik, profesional, akademisi, birokrat, dan sebagainya. Mari kita semai ajaran-ajaran Bung Karno di semua lapisan masyarakat Indonesia,” ucap Arief.
Seperti diberitakan, penetapan Arief sebagai ketum berlangsung dalam Rapat Pleno VII. “Kami menetapkan Prof Arief Hidayat sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia,” kata Ketua Sidang Kongres IV PA GMNI, James Sumendap.
Kemudian, James menyerahkan dokumen keputusan Kongres IV PA GMNI kepada Arief. “Dengan ini saya menerima amanat, disaksikan seluruh peserta Kongres IV PA GMNI. Terima kasih, semoga Tuhan melindungi dan mempererat persaudaraan kita dalam wadah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia,” ucap Arief saat menerima dokumen.
Usai itu, Arief diberikan panji PA GMNI oleh James. “Kibarkan panji PA GMNI di seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud sampai Rote,” kata James. Arief lantas mengangkat tinggi panji pataka dan mengibarkannya di hadapan forum kongres.
Kongres juga menetapkan 11 orang tim formatur yang dipimpin Arief dengan anggota, yaitu Ahmad Basarah, Abdi Yuhana, James Sumendap, Baginda, Soetarto, Alek Bajo, Yunus Takandewa, Albert Hama, Kletus B Wetipo, dan Deni Wicaksono. Tim formatur nantinya memilih dan menetapkan susunan DPP PA GMNI. (BeritaSatu)