Sibolangit, Karosatuklik.com – Di daerah Sibolangit, Kabupaten Deliserdang ada cukup banyak anak sungai. Alirannya melewati jalur hijau yang rimbun dengan pepohonan. Udara sejuk dan suasana hijau nan alami itu sangat cocok dimanfaatkan sebagai lokasi wisata keluarga.
Salah satu aliran anak sungai yang tiap minggu ramai disesaki pengunjung adalah Pantai Karomah. Lokasinya di Desa Batu Mbelin, Sibolangit.
Pantai Karomah sebenarnya hanya tepian sungai kecil. Namun aliran airnya serta batu-batu besar menjadi satu daya tarik bagi pengunjung untuk berendam, berenang dan main air.
Kesumpekan dan kesumukan akibat aktivitas harian menjadi salah satu alasan, banyak orang kota memilih menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi daerah-daerah berhawa sejuk dan berair jernih.
Sibolangit yang kaya dengan aliran sungai dan limpahan udara segar serta suasana pedesaan yang membawa banyak kenangan, menjadi satu pilihan bijak.
Lokasi tempat rekreasi ini tidak terlalu jauh dari jalan besar menuju Berastagi. Hanya sekitar satu kilometer dari jalan Sibolangit. Melewati jalan yang penuh pepohonan di kiri kanan, lokasi pemandian ini tidak sulit untuk ditemukan.
Sibolangit sendiri berbatasan langsung dengan Berastagi, Tanah Karo. Ketinggian daerah ini sekitar 1300 meter di atas permukaan laut, sehingga suhu udaranya sangat dingin.
Berastagi, Kabupaten Karo merupakan kota terdingin kedua setelah daerah Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Tak heran, Sibolangit dan Berastagi dipusatkan sebagai area wisata, lokasi rekoleksi, bumi perkemahan, taman hutan raya, pusat meditasi dan kebun bunga, pembibitan kopi, serta sentra produksi sayur dan buah.
Daerah Sibolangit dan Berastagi memang dipusatkan sebagai daerah wisata berbasis lingkungan dan budaya.
Selain menawarkan suasana alam pedesaan, aliran air jernih, suara-suara burung, pepohonan hijau, di Pantai juga tersedia fasilitas berupa pondok lesehan beratap rumbia, penginapan, aula kamar, kamar mandi umum, mushalla dan masjid hingga warung yang menyediakan makanan dan minuman.
Di pondok-pondok lesehan itu, pengunjung bisa bersantai, nongkrong, tiduran sambil menikmati alam. Usai berendam di air, lalu menikmati ikan panggang, amat nikmat bercengkerama bersama keluarga.
Lokasi ini bahkan kerap dimanfaatkan sejumlah komunitas atau lembaga maupun organisasi untuk tujuan rekoleksi, semacam ibadah sekaligus tamasya.
Elisabeth (30), salah satu warga Medan datang bersama keluarganya dan rombongan dari gereja. Ia dan rombongan datang untuk rekoleksi dan rekreasi.
Mereka memilih tempat ini dengan alasan tempat wisata ini luas dan suasana alamnya yang sejuk mendukung untuk kegiatan refleksi.
“Kita patut bersyukur, desa-desa kita begitu asri, sejuk dan nyaman. Lokasi pemandian alam ini cocok untuk liburan bersama keluarga. Benar-benar nyaman,” pujinya.
Rina asal Medan mengagumi kesejukan dan keindahan alam di lokasi pemandian Pantai Karomah. Ia datang bersama keluarganya untuk berlibur selama beberapa hari di Ranah Karo.
Namun sebelum ke Karo, ia dan keluarganya penasaran dengan Pantai Karomah yang kerap diposting orang-orang di media sosial. “Ini tempatnya bagus banget. Cocok buat liburan keluarga,” katanya.
Di sebelah lokasi pondok lesehan juga berdiri satu masjid. Para pengunjung yang beragama Islam tidak terkendala untuk menjalankan ibadahnya. Di sini, kebersihan sangat terasa.
Pemilik pondok lesehan menugaskan beberapa anggotanya untuk memastikan lokasi pemandian ini bersih dari sampah.
Bagi, pengunjung yang berminat mencoba jajanan, tersedia panganan asongan seperti bakso, es krim, kembang gula dan buah-buahan. Para pedagang berkeliling menjajakan jualannya dengan baik sepeda. Anak-anak senang ada jajanan yang bisa mereka beli.
Pemilik pondok, Mak Indra mengatakan, pemandian alam ini banyak diminati oleh orang kota. Setiap lebaran dan hari-hari besar lainnya, Pantai Karomah ini selalu ramai dikunjungi orang. “Sejak lebaran sampai sekarang padat terus,” bebernya.
Mak Indra menyebut, tarif sewa pondok lesehannya relatif murah. Satu tikar hanya Rp 60.000. Satu tikar sudah cukup untuk memuat satu keluarga. Pengunjung bisa menyewa per tikar. Biaya sewa itu berlangsung mulai pagi hingga pukul 6 sore.
“Kami juga menyediakan ikan panggang ikan Kalau mau bisa pesan. Harganya bisa nego,” pungkasnya.
Selain menikmati alam, lokasi pemandian Karomah tidak jauh dari Pasar Buah Berastagi. Para pengunjung bisa menyempatkan diri ke pasar buah untuk belanja sayur dan buah segar, aksesoris, kuliner lokal, jajanan, hingga hasil kerajinan tangan lokal.
Dari lokasi pemandian ini, juga tidak jauh jaraknya ke sejumlah hotspring (pemandian air panas). Artinya, pengunjung punya banyak pilihan rekreasi yang ingin dinikmati. (Dedy Hutajulu)