Pemerintah Perlu Lakukan Komunikasi Krisis untuk Tingkatkan Kepercayaan Publik

Politik1937 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ibnu Hamad menekankan pentingnya komunikasi krisis pemerintah dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik (public trust) terkait penanganan Covid-19. Diketahui, dalam upaya menekan kasus Covid-19, pemerintah kini menerapkan PPKM Level 1-4.

Menurutnya, hingga saat ini pemerintah belum menerapkan komunikasi krisis dalam penanganan krisis. “Komunikasi publik yang ditempatkan pemerintah belum pada komunikasi yang krisis. Ciri komunikasi krisis adalah komunikasi yang melaporkan secara fakta tindakan-tindakan yang sudah dilakukan atas krisis yang terjadi,” kata Ibnu dalam Polemik MNC Trijaya bertajuk PPKM End Game, Sabtu (24/7/2021).

Ia menambahkan, seharusnya pemerintah dapat melaporkan tindakan apa yang telah dilakukan dalam penanganan krisis ini. Misalnya, dengan melaporkan secara periodik jumlah vaksin yang telah dikirim ke daerah, berapa bantuan yang telah diberikan, termasuk bantuan sosial dan di bidang kesehatan.

“Jadi jangan hanya yang sudah udah dirawat sekian, yang sembuh sekian, yang wafat sekian. Itu penting tapi yang penting adalah apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” tegasnya.

Ia menilai pemerintah saat ini sudah mau mengakui belum optimalnya penanganan situasi krisis dengan meminta maaf kepada publik. Namun, akan lebih bagus jika disertai dengan kemajuan tindakan terhadap penanganan tersebut.

“Tapi yang lebih bagus lagi menunjukkan kemajuan-kemajuan atau tindakan-tindakan yang sudah dilakukan dan kontributif terhadap penanganan krisis. Jika dilakukan, Insyaallah timbul public trust tadi,” jelasnya. (R1/sindonews.com)