Pemkab Karo dan Kementan RI Tinjau Dampak Banjir di Paya lah-lah, BBWS II: Ini Kondisi Mendesak dan Urgen

Karo2851 Dilihat

Mardinding, Karosatuklik.com – Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan, S.P mendampingi Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait meninjau lokasi terdampak banjir pada area pertanian Paya Lah-Lah, Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo, Jumat (11/4/2025).

Dalam kunjungannya, Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Abdul Roni Angkat, STP., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respons cepat atas antusiasme masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Menyelamatkan 3.000 Hektare Lahan Pertanian

Ia menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor guna menyelesaikan masalah banjir yang kerap terjadi akibat pertemuan dua aliran sungai di wilayah tersebut.

“Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Ada indikasi penyempitan sungai, sedimentasi, atau kemungkinan faktor lain yang menyebabkan banjir. Semua unsur hadir hari ini, mulai dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Medan, pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga DPRD. Harapannya, petani bisa mulai menanam kembali pada bulan Juni,” ujar Dr. Roni.

Ia menjelaskan, dampak banjir ini memengaruhi sekitar 1.500 hingga 3.000 hektare lahan pertanian. Jika dikonversi ke produksi, dengan asumsi misal rata-rata 5 ton per hektare, potensi kehilangan hasil panen mencapai 15.000 ton beras.

“Saya sangat mengapresiasi semangat pemerintah Kabupaten Karo, baik Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh perangkat daerah yang terus berupaya mencari solusi. Kita harus bersatu dalam satu komando untuk pertanian,” tambahnya.

Solusi Penanganan Banjir Konkrit dan Tuntas

Sementara itu Wakil Bupati Komando Tarigan, dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya agar penanganan banjir dapat segera tuntas.

“Langkah konkrit solusi permanen penanganan banjir sangat diperlukan agar musibah banjir dapat dicegah,” kata Wabub Komando Tarigan.

“Kita berharap pekerjaan ini bisa selesai secepatnya, sehingga masyarakat bisa kembali menanam saat musim tanam pada Juni mendatang. Banjir ini sangat merugikan. Mari kita bersatu untuk mewujudkan visi Karo Sejahtera melalui sektor pertanian,” ujarnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Agus Safari menyebutkan bahwa pihaknya telah meninjau langsung lokasi terdampak. Hasil sementara menunjukkan adanya sedimentasi dan penyempitan alur sungai serta saluran irigasi.

“Kami sepakat ini adalah kondisi darurat dan sangat mendesak. Program penanganan akan segera kami usulkan ke pusat, agar saat musim hujan datang, air dapat mengalir lancar dan tidak menggenangi areal sawah. Untuk jangka panjang, akan dilakukan penataan sungai dan saluran air,” jelas perwakilan BWS.

Dukungan APBD Provsu dan APBN hingga Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional Presiden Prabowo

Sementara Anggota DPRD Kabupaten Karo, M. Rapi Ginting, juga berharap ada perhatian serius dari pemerintah pusat dan provinsi baik melalui dukungan anggaran APBD Provsu maupun APBN.

“Kami mohon dukungan penuh dan konkrit agar petani di daerah Paya Lah-Lah tidak lagi mengalami kebanjiran saat bertani. Kami ingin kondisi bertani yang lebih baik ke depan, sehingga program Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional Presiden Prabowo dan Visi Pemkab Karo dapat terwujud. Selain itu tentunya juga untuk mewujudnyatakan swasembada pangan nasional khususnya di Kabupaten Karo,” tutupnya. (R1)

Baca Juga:

  1. Pemkab Karo – BBWS II Medan Dorong Akselerasi dan Kolaborasi Penanganan Banjir Paya Lah Lah Lewat Sinergi Lintas Instansi
  2. Wabup Karo Komando Tarigan Tinjau Kawasan Pengembalaan Nodi dan Lahan Pertanian Terdampak Banjir
  3. Atasi Banjir di Jalan Nasional Kabanjahe-Tigapanah, Pemkab Karo akan Bangun Drainase Baru Tahun Ini

Berita Terkait: