Pemkab Pakpak Bharat Gelar Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan Desa Wisata

Pakpak Bharat, Sumut747 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola destinasi dan daya tarik wisata agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pakpak Bharat melaksanakan pelatihan Branding, Pemasaran dan Pelatihan pada Desa Wisata, Homestay/Pondok Wisata, Kuliner, Souvenir, Fotografi.

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Baia Diklat BKPSDM, Cikaok ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola destinasi dan daya tarik wisata agar dapat dalam pemasaran pariwisata, Senin (26/09/2022).

Sebanyak 40 peserta yang berasal dari para pelaku wisata di Kabupaten Pakpak Bharat akan mengikuti pelatihan yang direncanakan akan dilaksanakan selama tiga hari dari kedepan.

Panitia pelaksana sengaja mengundang beberapa narasumber yang berasal dari akademisi dan praktisi pemasaran digitalisasi serta fotografer professional untuk memberikan materi pada pelatihan ini.

Dalam sambutannya, Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor melalui Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu, SPd, MM menegaskan bahwa Pemerintah Daerah sangat mendukung pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat.

“Kita berharap dapat memajukan objek wisata yang ada melalui digitalisasi branding, sebagaimana kita ketahui saat ini era digitalisasi sudah memasuki berbagai sektor,” kata Jalan Berutu.

Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi

“Dengan memanfaatkan digitalisasi, sambung Sekda, branding dan pemasaran produk-produk wisata dapat menjadi lebih efektif, efisien dari sisi waktu dan modal,” ungkap Bupati dalam sambutan tertulisnya.

Bupati juga berpesan agar seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan semangat dan sungguh-sungguh.

“Pelatihan ini bagus untuk teman-teman semua para pelaku usaha pariwisata, jadi saya pesankan ikutilah dengan sungguh-sungguh, serap ilmunya dan nanti aplikasikan dalam dunia usaha yang kalian geluti,” harap Bupati Franc.

Untuk itu, menurutnya, ada 3 pilar utama untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi. “Kita perbanyak kolaborasi, tidak hanya berkompetisi tetapi perlu dibarengi dengan inovasi, dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus beradaptasi di situasi dan kondisi yang cepat berubah,” simpulnya.

Oleh karena itu, Bupati berharap dari pelatihan ini nantinya akan muncul insan pariwisata yang mempunyai atensi dan inovasi, perhatian serta semangat untuk menghidupkan pariwisata kita di Pakpak Bharat yang mungkin nantinya akan menjadi sumber pendapatan utama bagi daerah kita, Pemerintah Daerah selalu mendorong dan mensuport segala kegiatan positif seperti ini, pungkasnya. (R1)