Pendaki Asal Lombok Ditemukan Tewas Terjepit di Goa Susu Rinjani

Nasional1464 x Dibaca

Mataram, Karosatuklik.com – Seorang pendaki yang sedang melakukan ziarah ditemukan tewas di dalam Goa Susu, jalur wisata pendakian Torean Taman Nasional Gunung Rinjani pada Selasa (31/10/2023) pukul 23:18 Wita. Korban ditemukan dalam kondisi terjepit di dalam lubang di dalam goa tersebut.

Penanggung Jawab Evakuasi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), I Gusti Ketut Suartha, menjelaskan informasi tentang kematian korban diterima dari Kepala Resort Torean SPTN Wilayah I TNGR dan Tim Medis EMHC. Mereka memberitahukan adanya seorang pendaki yang meninggal di Goa Susu, jalur wisata pendakian Torean Taman Nasional Gunung Rinjani.

“Mereka berziarah di goa susu sebanyak 11 orang, mereka berendam di goa susu. Satu di antaranya ini berbeda lokasi. Entah seperti apa, korban sempat minta tolong dan korban ditemukan posisi terjepit,” ungkap I Gusti Ketut Suartha, Kamis (2/11/2023).

Korban sempat meminta bantuan kepada rekannya, kemudian rekannya tersebut meminta korban untuk keluar dari lubang tersebut. Namun, korban mengatakan dia tidak bisa keluar, dan kemudian tidak ada suara lagi dari korban.

Korban berinisial LMH (59 tahun) berasal dari Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, merupakan bagian dari rombongan pendaki ziarah yang memulai pendakian pada Senin (30/11/2023) melalui pintu jalur wisata pendakian Senaru SPTN Wilayah I TNGR.

Puncak Gunung Rinjani 3.726 MDPL

Dari berbagai sumber diperoleh informasi, Puncak Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 mdpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat.

Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru yaitu dengan sebutan Gunung Barujari yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 – 2376 mdpl. Gunung kecil ini terakhir meletus pada tanggal 25 Oktober 2015 dan 3 November 2015, setelah sebelumnya tercatat meletus Mei 2009 dan pada tahun 2004.

Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009 ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak. Sebelumnya Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.

Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus, disebut Gunung Rombongan. (Foto/Ist). (R1/BeritaSatu)