Pengadaan 250 Tabung Gas Elpiji di Desa Gongsol Kabupaten Karo Diduga Kuat Fiktif

Karo1326 x Dibaca

Merdeka, Karosatuklik.com – Penggunaan dana desa (DD) mulai dari tahun anggaran 2018 – 2021 di Desa Gongsol, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Rabu (25/05/2022) kembali dipertanyakan masyarakat sehingga menjadi bola liar yang menebar aroma yang duga berbau fiktif menebar sejuta tanya bagi warga desa.

Pasalnya, pengadaan 250 tabung elpiji (LPG) ukuran 3 kg yang menggunakan dana desa untuk dibagikan kepada masyarakat, hingga saat ini belum terealisasi.

Bahkan bukan hanya itu saja, beberapa pembangunan fisik (infrastruktur) ada juga yang mangkrak serta tidak bermanfaat bagi masyarakat Desa Gongsol yang berbatasan dengan kota wisata Berastagi.

Artinya, infrastruktur yang dibangun menggunakan dana desa tidak melalui musyawarah desa. Warga menuding, jika kepala desa terkesan sesuka hatinya sesuai kepentingannya mengelola anggaran yang disalurkan pemerintah pusat melalui anggaran dana desa (ADD).

“Kita sebagai masyarakat wajar mempertanyakan penggunaan dana desa. Seperti tabung gas 3 kg, sampai sekarang tak kelihatan juga bendanya yang katanya akan dibagikan, apalagi sudah masuk pertengahan tahun 2022, tabungnya tak nongol-nongol,” ungkap salah seorang warga.

Menurutnya, pertanyaan warga yang ditujukan ke pemerintahan desa sangatlah wajar. Karena dana desa bukan uang milik pribadi kepala desa. “Kalau kita tanyakan, pasti disepelekannya. Seakan-akan dana desa yang dikelolanya itu milik pribadinya,”ujarnya lagi diamini warga desa lainnya.

Warga menuding jika dana desa mulai dari tahun 2018 hingga 2021 ada dugaan aroma’ kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Sebab, ada juga pembangunan drainase pembuangan limbah ternak kuda milik perorangan bernilai Rp 314 juta.

“Itu milik Ketua Bumdes, inisial AT. Apa kontribusinya ke masyarakat desa, dari awal rapat Musrenbang, warga tidak setuju. Sehingga pada rapat selanjutnya, ada beberapa tokoh warga tidak diundang lagi,” tambahnya.

Kepala Desa Gongsol, Syahmidun Sitepu ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (25/05/2022) sekira pukul 14:05 WIB terkesan emosi dengan pertanyaan wartawan.

“Kalau memang bisa kamu buktikan dengan data yang akurat, jumpa kita di kantor kepala desa. Saya tunggu kalian disini, jangan asal main tuduh saja. Selaku media, harus selidiki dulu baru bertanya,” kelitnya dengan nada tinggi.

Ia menyebut, selama menjabat banyak sekali wartawan yang sering mengirim pesan kepadanya minta petunjuk. “Mendingan terus terang saja, jangan bertanya-tanya. Saya sebenarnya sudah jenuh dengan teror-teror seperti ini,” ujar Syahmidun.

Menanggapi perkataan Kepala Desa yang terkesan sangat menyepelekan propesi wartawan.

“Kami menghubungi bapak tidak minta petunjuk, tapi konfirmasi. Perlu digaris bawahi. Kami tidak minta petunjuk, kami hanya konfirmasi terkait laporan warga. Jadi bapak tinggal jawab saja sesuai pertanyaan kami. Kalau bapak jawab informasi itu bohong adanya. Itu yang ditulis sesuai keterangan yang keluar dari mulut bapak,” ujar wartawan.

Adapun item pembangunan infrastruktur yang diduga sarat korupsi sesuai dengan informasi warga yakni bak penampungan air yang mangkrak, poskamling, gapura desa, mesin pembuat pupuk kompos dan dana renovasi balai desa. (R1)