Jakarta, Karosatuklik.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan hakikat paling fundamental dari makna Natal adalah simbolisasi dari proses transformasi diri, menjadi manusia yang ‘baru’ secara ruhaniyah, yaitu pribadi yang lebih baik dalam segala aspek dan dimensi. Sekaligus menjadi pengingat bahwa muara dari praktik kehidupan keagamaan adalah cinta kasih yang menggerakkan persaudaraan.
“Jika kita renungkan sejenak, melihat dan menyimak lingkungan di sekitar kita dengan seksama, sesungguhnya Tuhan telah banyak mengajarkan kepada kita tentang cinta kasih yang maha luas dan tidak berbatas, melalui alam semesta ciptaan-Nya.”
“Misalnya, matahari yang tidak pernah pilih kasih dalam menyinarkan cahaya-nya, udara yang tidak pernah bosan menghembuskan nafas kehidupan bagi setiap insan dan bumi yang tidak pernah lelah menopang kehidupan kita, dengan segala sumber daya yang dimilikinya,” terang Bamsoet dalam Perayaan Natal Bersama MPR, DPR, dan DPD RI, di Komplek MPR RI, Jakarta, Rabu (12/1/2022) malam.
Turut hadir antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Ketua Panitia Lamhot Sinaga serta sejumlah duta besar negara sahabat.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III Bidang Hukum & Keamanan DPR RI ini menjelaskan, cinta dan kasih dari Tuhan Yang Maha Esa harus menjadi bahan bagi semua pemeluk agama dalam merajut semangat persaudaraan dalam kebersamaan.
Cinta kasih dan persaudaraan adalah ikatan senyawa yang saling menguatkan satu sama lain, yang akan menuntun setiap langkah menuju harmoni dan kedamaian.
Momentum kebangkitan
“Setelah hampir 2 tahun diuji dan ditempa oleh pandemi Covid-19, kita bersyukur bahwa soliditas dan solidaritas kebangsaan masih mampu mempersatukan kita dalam satu bahtera kebangsaan.”
“Saat ini, seiring dengan perbaikan sektor kesehatan dan pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, kita semua tentunya berharap, bahwa Perayaan Natal pada hari ini menjadi momentum kebangkitan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan, tahun 2021 baru saja dilalui dengan sedikit kelegaan. Berbagai langkah dan kebijakan untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang telah menghantui berbagai aspek kehidupan selama hampir 2 tahun, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Ditandai dengan persentase rasio angka kesembuhan yang terus meningkat hingga mencapai 96,5 persen, dan angka positivity rate yang relatif stabil dibawah 1 persen sejak awal Oktober 2021.
Kondisi ini menyiratkan optimisme, bahwa tahun 2022 akan menjadi momentum kebangkitan menata kembali kehidupan sosial dan menggeliatkan kembali pertumbuhan perekonomian.
“Namun kita juga harus menyadari, bahwa untuk memulihkan diri dari berbagai dampak pandemi tidak dapat dilakukan secara instan dan serta merta. Dibutuhkan komitmen kolektif dari segenap pemangku kepentingan, untuk membangun sinergi dan kolaborasi,” terang Bamsoet.
Berpikir visioner
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pandemi telah mengajarkan kita untuk berfikir visioner, senantiasa siap dan sigap menghadapi segala kemungkinan, karena seiring dengan kemajuan peradaban dan modernitas zaman, bangsa Indonesia juga akan dihadapkan pada tantangan kebangsaan yang semakin kompleks, dinamis. Bahkan tidak terduga sama sekali.
“Oleh karena itu, saya mengajak segenap komponen bangsa untuk bersama-sama belajar dari pandemi, dan menapaki tahun 2022 dengan sikap optimis, tanpa melupakan untuk berpikir kritis,” pungkas Bamsoet. (R1)