Nias, Karosatuklik.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyampaikan empat poin penting dalam pembangunan di Kepulauan Nias tahun 2025.
Keempat poin tersebut antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dasar dan tatakelola pemerintahan.
Bidang IPM perlu perhatian pada pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pertumbuhan ekonomi perlu peningkatan UMKM, pariwisata dan kemandirian pangan.
Sedangkan infrastriktur dasar akses jalan utama perlu ditingkatkan, irigasi yang lebih baik, serta ketersediaan air minum. Terakhir, tatakelola pemerintahan, perlunya peningkatan komunikasi dan kerja sama antarpemerintah di Kepulauan Nias.
“Berdasarkan riset Kementerian Pendidikan tahun 2022 ada 490 anak putus sekolah di Kepulauan Nias, 50 sekolah rusak dan 22,3% stunting, ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” kata Pj Gubernur Hassanudin pada pembukaan Pra Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumut tahun 2025, Zona Kepulauan Nias, di Aula STT Sunderman, Gunungsitoli, Rabu (24/1/2024).
Tingginya angka kemiskinan, juga menjadi perhatian khusus di Kepulauan Nias, terutama Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat dan Nias. Hassanudin meminta Pemkab dan Pemko di Kepulauan Nias berkomitmen, berinovasi, serta memperkuat kerja sama dengan daerah lain.
“Sekitar 10% produksi perikanan tangkap Sumut berasal dari Nias, Nias juga punya sektor pariwisata yang mendunia, ini harus terus kita pacu untuk kesejahteraan masyarakat, hilangkan ego sektoral agar tercipta sikronisasi dan integrasi antardaerah,” kata Hassanudin, yang datang bersama Pj Ketua TP PKK Sumut, Dessy Hassanudin.
Pada pembukaan Pra Musrenbang ini, Hassanudin juga memberikan bantuan peralatan pertanian, bibit cabai dan pupuk organik. Kemudian meninjau stan-stan UMKM yang berada di lokasi, dia pun berharap ekonomi kerakyatan di Nias, terus berkembang.
Plt Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, menjelaskan bahwa rendahnya pendapatan masyarakat disebabkan oleh masalah infrastruktur yang belum memadai dan minimnya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, ia mendesak perhatian khusus dari Pemprov Sumut.
“Ini berlaku terutama pada infrastruktur seperti jalan, yang sangat memerlukan dukungan dari Pemerintah Provinsi, karena sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang pertanian dan perikanan,” ujar Sowa’a Laoli.
Pra Musrenbang Kepulauan Nias dihadiri oleh Bupati Nias Ya’atulo Gulo, Bupati Nias Selatan Holarius Duha, dan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu.
Turut hadir OPD terkait Pemprov Sumut, Sekda se-Kepulauan Nias, serta OPD se-Kepulauan Nias. Keseluruhan inisiatif ini mencerminkan komitmen serius untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan inklusif di Kepulauan Nias.
Masyarakat diharapkan merasakan dampak positifnya melalui peningkatan kesejahteraan dan pengurangan disparitas di wilayah tersebut. (R1)
Komentar