Kabanjahe, Karosatuklik.com – Polres Tanah Karo Polda Sumatera Utara ikuti dialog publik bertema “Strategi Polri dalam Mengimplementasikan Cooling System Guna Menjaga Stabilitas Sosial Pasca Pemilukada 2024” yang digelar secara virtual oleh Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (10/12/2024) Pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kadiv Humas Polri yang diwakili oleh Kepala Biro PID Brigjen Tjahyono Saputro.
Dialog ini diikuti oleh seluruh jajaran kepolisian di Indonesia, termasuk Polres Tanah Karo yang diwakili oleh Waka Polres, KP Zulham, SH, SKom, MH, MM.
Turut hadir pula para pejabat utama (PJU) Polres Tanah Karo serta tokoh eksternal dari Kabupaten Karo, yakni Drs. H. Adi Sungkono, MA dari Kementerian Agama Kabupaten Karo, Kepala MAN Karo, Ashari Fahmi dan perwakilan tokoh masyarakat dari DPD PWS Karo, Edy Rudianto.
Dalam dialog nasional tersebut, dibahas berbagai strategi implementasi cooling system sebagai upaya menjaga stabilitas sosial, terutama dalam mengantisipasi potensi konflik atau ketegangan pasca Pemilukada 2024, dengan narasumber salah satunya, Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i, SH, MHum, Wakil Mentri Agama RI.
Sebelumnya, Karo PID Div Humas Polri, Brigjen Pol Tjahjono Saputro, yang mewakili Kadiv Humas Polri. Sebagai pembicara utama, menyampaikan beberapa poin penting terkait peran Polri dalam menjaga stabilitas di tahun politik 2024. Tahun tersebut menjadi momen strategis karena mencakup pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah serentak di seluruh Indonesia.
“Dengan tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 81,7 persen pada pemilu sebelumnya, demokrasi diharapkan dapat menjadi pijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor,” ujarnya.
Strategi Cooling System Polri
Sebagai upaya menjaga stabilitas sosial, Polri mengimplementasikan strategi cooling system yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo.
Strategi ini bertujuan untuk mencegah polarisasi di masyarakat, mengatasi misinformasi dan miskomunikasi yang sering menjadi pemicu konflik dan memastikan masyarakat dapat hidup dengan aman dan damai.
Brigjen Pol Tjahjono juga menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menciptakan keharmonisan di tengah situasi politik yang dinamis.
“Dengan cooling system, Polri berupaya menjaga stabilitas sosial sekaligus memastikan keberlanjutan pemerintahan di semua level berjalan sukses,” jelasnya.
Dialog ini menjadi salah satu langkah Div Humas Polri untuk mendukung terjaganya situasi kamtibmas yang kondusif pasca Pemilukada 2024.
Waka Polres, KP Zulham, terkait dialog publik ini, menyampaikan pentingnya sinergi antara Polri dan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pendidik, untuk menciptakan suasana kondusif dan damai.
“Cooling system bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa. Dengan sinergi yang baik, kita dapat menjaga stabilitas sosial pasca Pemilukada,” ungkap KP Zulham.
Sementara itu, Drs. H. Adi Sungkono menekankan peran agama dalam membangun perdamaian dan solidaritas di tengah masyarakat. “Pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya persatuan menjadi kunci untuk menghindari konflik sosial,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret Polri dalam mewujudkan visi keamanan dan ketertiban masyarakat pasca Pemilukada 2024, sekaligus mempererat kolaborasi dengan berbagai pihak demi mewujudkan situasi yang aman dan harmonis di Tanah Air. (R1)