Jakarta, Karosatuklik.com – Partai Gerindra ogah jemawa atas hasil sejumlah survei yang belakangan menempatkan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi ketimbang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Kami harap seluruh kader Partai Gerindra, jika survei terhadap Pak Prabowo dilakukan kemudian hasilnya menyenangkan, sekali lagi itu bukan sebuah kesimpulan bahwa pak Prabowo sudah menang (pemilihan presiden ),” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Dia menjelaskan, hasil survei yang menyebut Prabowo unggul sebagai bacapres merupakan potret keadaan ketika survei dilakukan. Padahal, kata Muzani melanjutkan, pertarungan sesungguhnya baru berlangsung pada pemungutan suara saat pemilu yaitu 14 Februari 2024 atau terhitung masih tujuh setengah bulan lagi.
“Kami minta kepada seluruh Partai Gerindra dan seluruh masyarakat yang berharap Pak Prabowo jadi presiden, harus tetap menganggap survei ini adalah keadaan ketika itu. Kami minta kepada mereka untuk menjaga keadaan yang sudah baik ini, untuk tenang, santun, santai, dan tetap menjaga diri,” jelasnya.
“Apa yang harus dijaga, pertama perkataannya. Kedua lingkungan dan pergaulannya, yang ketiga keputusan dan tindakannya,” ujar Muzani menegaskan.
Sebab, kata Muzani, tiga hal itu bisa menyebabkan orang yang diharapkan menjadi presiden justru terganggu dalam prosesnya jika para kader dan pendukung tak menjaga sikap dan perkataannya.
Diketahui, unggulnya Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bacapres antara lain terungkap dari rilis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Senin (10/7/2023).
Hasil survei LSI Denny JA periode 30 Mei–12 Juni 2023 menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal capres menanjak dibandingkan survei periode sebelumnya.
“Secara tren yang diamati dari tiga survei (Januari, Mei, Juni) tahun 2023, Prabowo elektabilitas-nya menanjak. Ganjar elektabilitas-nya turun-naik. Anies elektabilitasnya stagnan,” kata Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas.
Hanggoro menjelaskan, jika dibandingkan dengan dua data survei pada Januari dan Mei 2023, elektabilitas Prabowo terus menanjak dari 25,4 persen di bulan Januari. Selanjutnya, 33,9 persen di bulan Mei menjadi 34,3 persen pada periode terbaru ini.
Sosok Prabowo juga menjadi favorit bagi pemilih yang memercayai TNI, Lembaga Presiden, aparat penegak hukum (APH).
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.
Selain menerapkan metode kuantitatif, survei juga diperkaya dengan informasi dan analisis hasil survei itu dengan menerapkan metode kualitatif. Metode ini meliputi antara lain, analisis media, wawancara mendalam, penilaian ahli, dan diskusi kelompok terpumpun. (Liputan6.com)
Berita Terkait: