Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Xanana Gusmao membahas soal batas negara dalam pertemuan di Istana Bogor, Jumat (26/1/2024).
“Dalam pertemuan tadi kami telah membahas beberapa hal. Pertama, kami sepakat untuk mendorong penyelesaian perundingan perbatasan kedua negara,” kata Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyambut baik pengaktifan kembali Joint Border Committee (JBC) untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Saya juga menyambut baik reaktivasi Joint Border Committee untuk pengelolaan perbatasan termasuk reaktivasi pos lintas batas,” lanjut Jokowi.
Untuk diketahui, sengketa batas negara antara Indonesia-Timor Leste masih terjadi hingga saat ini. Sengketa tersebut telah ditangani lewat Technical Subcommitte on Border Demacration and Regulation pada 2001.
Setidaknya terdapat dua kawasan yang masih dipersengketakan yaitu perbatasan Noel Besi-Citrana dan Bidjael Sunan-Manusasi. Tak hanya membahas soal batas negara, kedua pemimpin negara itu juga membahas soal peluang kerja sama ekonomi bilateral dan multilateral.
“Kita juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan saya menyambut baik komitmen pemerintah Timor Leste untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik melalui perjanjian perlindungan investasi,” kata Jokowi.
Dalam rangka mendorong perputaran ekonomi di Timor Leste, PM Xanana juga mempercayakan pembangunan sejumlah proyek pada BUMN Indonesia. “Saya juga mengapresiasi kepercayaan Timor Leste pada BUMN Indonesia dalam pembangunan jalan di Oé-Cusse dan perluasan Bandara Internasional Dili,” ujarnya.
Dalam pertemuan kali ini, Jokowi dan Xanana juga melakukan penandatanganan kerja sama teknologi informasi, infrastruktur telekomunikasi dan rencana investasi fiber optik. Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi berkomitmen terus mendukung keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.
“Terkait ASEAN, Indonesia berkomitmen terus mendukung keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN. Kami juga tadi membahas isu Myanmar. Kami sepakat untuk mendukung keketuaan Laos di ASEAN tahun ini dalam mendorong implementasi 5 PC (point consensus),” pungkas Presiden. (BeritaSatu)