Pusat Data Nasional Pertama Ditargetkan Rampung Dua Tahun

Nasional684 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah bersiap membangun empat pusat data nasional (PDN) di Indonesia secara bertahap. Lokasinya berada di Batam, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Labuan Bajo, dan di Jabodetabek, tepatnya di kawasan Deltamas Industrial Estate, Bekasi, Jawa Barat.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, mengatakan, untuk pusat data nasional yang berlokasi di Bekasi, ground breaking akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Mudah-mudahan sebentar lagi untuk Jabodetabek kita bisa lakukan peletakan batu pertama pembangunannya. Diharapkan paling lambat dalam 24 bulan bisa selesai, saya tentu berharap lebih cepat bisa selesai. Saat ini dalam persiapan-persiapan akhir, tunggu saja nanti saya akan sampaikan,” kata Menkominfo usai acara pertemuan bilateral dengan Duta Besar Ukraina di Indonesia Vasyl Hamianin, di gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Johnny menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah melakukan kontrak pembiayaan finansial agrreement dengan Perancis. Tinggal menunggu uang muka saja sebelum dilakukan peletakan batu pertama.

“Kontraknya sudah dilakukan, pembiayaan financial agreement sudah dilakukan, sudah ditandatangani, sudah closed, ini hanya tinggal pembayaran uang muka sebagai prasyarat kontrak. Begitu uang mukanya nanti dibayar, berarti kontraknya menjadi efektif dan dengan demikian bisa kita lakukan peletakan batu pertama,” ujarnya.

Menkominfo menyampaikan, pusat data nasional di Bekasi ini merupakan data center dengan kategori tier-IV yang memiliki kategori dengan kualifikasi dan standar pusat data tertinggi yang ada di dunia.

“Kapasitas storage-nya besar sekali karena ini pusat data nasional permanen milik pemerintah. Ada banyak data kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang datanya harus ditaruh di pusat data nasional. Nanti setelah dibangun, kita harapkan tidak ada lagi server di masing-masing kementerian/lembaga, tidak ada lagi server di daerah, semua ditaruh di pusat. Sedangkan wali datanya atau yang mempunyai akses terhadap data adalah kementerian/lembaga masing-masing,” jelas Menkominfo.

Sementara itu, untuk tiga lokasi pusat data nasional lainnya di Batam, IKN Nusantara, dan Labuan Bajo, Menkominfo mengatakan saat ini rencana pembangunannya masih terus berproses.

“Ini masih berproses, bangun satu dulu,” kata Menkominfo.

Johnny menambahkan, pembangunan pusat data nasional ini dilakukan dalam rangka redundancy satu dengan yang lainnya agar saling bisa memberikan dukungan, dan juga dengan mempertimbangkan tergelarnya jaringan pita lebar atau fiber optic yang juga memerhatikan kondisi geografis serta potensi bencana alam, misalnya aktivitas vulkanis bawah laut yang mengakibatkan banyak kabel bawah laut putus.

“Kalau kabel fiber optic-nya putus, berhenti pula transmisi datanya. Sehingga kita perlu menyiapkan pusat data nasional di beberapa lokasi yang memungkinkan secara teknis ada redundancy, dan secara ekonomi efisien,” kata Menkominfo. (R1/BeritaSatu)