Review Drama: 18 Again, Cocok Ditonton Sebelum Menikah

Film5677 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Meski hasil adaptasi film Hollywood, drama Korea 18 Again tetap menyajikan ‘rasa’ Drakor. Gelak tawa selalu saling sahut dengan hati yang tersayat.

Hal tersebut yang dapat dirangkum dari pengalaman menyaksikan 16 episode drama yang disiarkan jTBC ini. Ini merupakan proyek adaptasi yang tepat menjawab pasar.

Drama 18 Again merupakan drama yang yang premis umumnya diadaptasi dari film Hollywood berjudul 17 Again, yang dibintangi Zac Efron. Namun, cerita dikembangkan menjadi format serial 16 episode.

18 Again mengisahkan Hong Dae-young (Yoon Sang-hyun), seorang pria 37 tahun yang jengah dengan kehidupan yang ia jalani sebagai teknisi. Bahkan, masalah dengan atasan membuat dirinya memutuskan untuk keluar.

Ia menyesali sejumlah momen dalam hidupnya, yang ternyata membuat hidupnya berantakan. Penyesalan juga dikaitkan dengan kegagalan dirinya membina rumah tangga dengan Jung Da-jeong (Kim Ha-neul).

Jung Da-jeong yang juga turut merasakan kejengahan terhadap rumah tangga akhirnya memutuskan menggugat cerai Dae-young. Namun, di tengah proses tersebut sesuatu terjadi pada Dae-young.

Suatu kejadian membuat rupa Dae-young berubah, kembali ke wujud muda kala ia berusia 18 tahun. Ia kemudian menyamar sebagai Ko U-yong, remaja berusia 18 tahun, dan hidup di lingkungan istri dan kedua anaknya.

Pada situasi tersebut, sejumlah kejadian perlahan menjawab asumsi yang saling tersimpan di kepala Da-jeong dan Dae-young. Lambat laun masalah-masalah terselesaikan.

Formula Segitiga Drakor: Cinta, Sahabat, dan Keluarga

Seperti telah disampaikan di ulasan awal, 18 Again ‘meng-Korea-kan’ premis dasar sebuah film barat. Lantas, apa yang membedakan?

Drama Korea umumnya bersifat sentimentil. Dialog dan konflik yang disajikan selalu terasa berupaya untuk menyentuh perasaan penonton, di palung hati terdalam.

Bagaimana caranya? Terdapat tiga hal yang kerap dijadikan pusat konflik dalam produk sinema Korea bergenre drama, yaitu cinta, sahabat, dan keluarga.

Ketiga hal tersebut merupakan aspek dasar untuk mengembangkan konflik perasaan antar-manusia. Ketika ketiga hal tersebut terus dimainkan sebagai senjata untuk mengaduk perasaan, hal-hal dan premis yang tak masuk akal jadi tertutupi.

Bukan hal mudah membuat skenario belasan episode jadi tetap padat. Untuk itu, konflik 3 aspek (cinta, sahabat, dan keluarga) dimainkan bergantian.

Untungnya, penulis cerita 18 Again bisa menempatkan konflik-konflik sentimentil tersebut dengan baik, sehingga hampir sulit ditemui episode yang ‘kosong’.

Cocok Ditonton Sebelum Memutuskan Menikah

Terasa betul bagaimana Hong Dae-young dan Jung Da-jeong harus berdamai dengan keadaan sulit yang mereka ciptakan karena menikah di usia muda. Apalagi, pernikahan mereka tidak direncanakan sejak awal.

Mereka menikah karena Da-jeong hamil ketika dirinya dan Dae-young masih duduk di bangku sekolah. Keduanya harus merelakan mimpi masing-masing karena harus mengurus keluarga.

Dae-young harus merelakan masa depan cerahnya sebagai atlet bola basket, sedangkan Da-jeong yang berkarier sebagai pembaca acara TV terus mendapatkan rintangan karena dirinya tak lagi single, dan dicitrakan sebagai wanita tua.

Keadaan tersebut membuat mereka gelagapan dalam membesarkan kedua anak mereka, Hong Si-a (Roh Jeong-eui) dan Hong Si-u (Ryeo Un). Mereka harus berupaya sekuat tenaga menjadi teladan bagi kedua buah hati.

Hal tersebutlah yang kemudian bisa dilihat dari perspektif realita penonton. Konsekuensi dari sebuah pernikahan nampak betul dalam gonjang-ganjing rumah tangga Dae-young dan Da-jeong.

Cerita menjadi begitu menarik ketika Da-young berubah menjadi muda, menjadi Ko U-yong, teman sekolah Si-a dan Si-u. Dalam situasi tersebut, Da-jeong bisa betul-betul menjadi teman untuk anak-anaknya.

Ini amat relevan dengan fenomena sulitnya orang tua masuk ke kehidupan anak ketika beranjak dewasa. Anak cenderung menjadi tertutup tentang apa yang mereka pikirkan, mereka rasakan.

Temuan-temuan Dae-young tentang anggota keluarganya lah yang kemudian membuat 18 Again terasa amat ‘Drakor’. Konflik-konflik perasaan memblejeti sudut pandang seorang ibu, ayah, suami, istri, dan anak.

Naif mungkin terdengarnya jika kita belajar hidup dari sebuah tontonan fiksi, namun begitulah adanya yang disajikan drama ini. Dialog dan konflik dibuat amat relevan, sehingga drama ini cocok ditonton setiap anggota keluarga.

Kim Ha-neul adalah Plihan Tepat

Di drama ini, Jung Da-jeong (Kim Ha-neul) digambarkan sebagai seorang wanita 37 tahun, ibu dari anak-anak yang telah menginjak usia remaja, sekaligus wanita yang masih di usia laku asmara.
Jung Da-jeong di sini diperankan pada situasi romantis dengan Hong Dae-young usia dewasa dan usia muda (Ko U-yong). Tak mudah tentu mencari pemeran yang cocok ke atas dan cocok ke bawah (usia).

Kim Ha-neul tentu cocok dipasangkan dengan Yoon Sang-hyun, karena rupa usia yang tak jauh beda, dan ditokohkan menjadi dua orang yang seumuran.

Namun, pesona Kim Ha-neul juga masih cocok jika dipasangkan dalam adegan romantis dengan Lee Do-hyun (Hong Dae-young usia muda). Bahkan, adegan ciuman antara keduanya tak terlihat seperti hubungan gelap ‘tante-tante’ dan ‘brondong’.

Ini tentu berbeda dengan penokohan di film 17 Again sebagai sumber adaptasi. Adegan mesra antara Leslie Mann dan Zac Efron tak elok, jelas terlihat dan terasa seperti hubungan gelap wanita tua dan seorang remaja.

Tokoh Jung Da-jeong tampak pantas dicintai pria segala usia, bahkan ketika bagaimana ia sempat menjalin hubungan dengan seorang pemain baseball, Ye Ji-hun (Wi Ha-joon).

Penonton bisa dibuat cemburu, kala Da-jeong memadu kasih dengan Ji-hun. Artinya, secara visual Kim Ha-neul dan Lee Do-hyun masih cocok untuk dipasangkan, meski dalam cerita usianya terpaut 18 tahun.

Pilihan tepat ini tentu amat berpengaruh pada keseluruhan cerita. Tokoh Jung Da-jeong yang diperankan Kim Ha-neul merupakan tokoh sentral dalam drama 16 episode ini. Semua akan terasa berbeda jika Jung Da-jeong diperankan yang terasa terlalu tua, pun terlalu muda.

Tak bisa dipungkiri, drama ini jelas-jelas menjual visual para pemainnya. Tak lagi soal pemilihan Kim Ha-neul sebagai tokoh Jung Da-jeong, ini juga tentang pemilihan para pemeran pria.

Lee Do-hyun (Hong Dae-young muda) banyak dinilai sebagai subjek yang memanjakan mata penonton wanita. Hal tersebut dilengkapi dengan kehadiran Ryeo Un, Choi Bo-min, hingga Hwang In-yeop.

Cerita Mudah Ditebak, Tapi Tak Apa

Drama 18 Again tidak menyajikan plot yang mengecoh, tak terduga, atau memberi efek kejutan bagi penontonnya. Meski Anda belum menyaksikan film 17 Again, nalar Anda akan mudah menebak cerita drama ini.

Ending dari drama ini adalah ending yang umumnya ada di kepala penonton ketika episode awal sudah gamblang menjelaskan premis cerita. 18 Again sekadar memberi happy ending yang penonton duga di awal.

Beberapa hal yang tak terduga memang muncul di sejumlah episode, namun hal tersebut hanyalah bumbu untuk membangun premis khusus di setiap episode, tidak secara kolektif menggiring pergeseran premis umum.

Drama karya sutradara Ha Byung-hoon ini ringan, tidak menyita pikiran, sedikit cheesy, tapi begitulah memang adanya. Drama ini adalah pilihan baik jika Anda mencari tontonan untuk sekadar memanjakan hati.

Untuk sebuah film yang menampilkan adegan mustahil atau magis (kembali ke wujud muda), memang jika dipikir-pikir jadi banyak yang tidak masuk akal, artinya penonton akan dibuat “Lho, Kok?” beberapa kali.

Sejumlah premis kecil juga dibuat menggantung dan tidak tuntas, tapi tak apa. Kekuatan 18 Again bukanlah di detil cerita, melainkan turunan dan nilai yang bisa diambil dari premis besar.

Secara mendasar, yang disajikan 18 Again adalah kisah cinta dan keluarga klasik, rasanya akan sama saat dinikmati tahun berapapun, termasuk mungkin puluhan tahun ke depan.

Tidak ada unsur kebaruan dalam drama ini, tak seperti Start-up (2020) misalnya, yang kisahnya didesain untuk merespon zaman. Maka dari itu, 18 Again bisa masuk list tontonan, dan tak harus terburu-buru untuk menyaksikannya.

Buat Anda yang suka Drakor yang nyaman di hati, pilihlah 18 Again, dan mulailah saksikan tanpa ekspektasi berlebih, maka 18 Again akan melebihi ekspektasi tersebut. (cnnindonesia.com)