Jakarta, Karosatuklik.com – Peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi kandidat calon presiden/ wakil presiden pada Pilpres 2024 dinilai semakin menguat.
Hasil survei sejulah lembaga menunjukkan konsitensi Ganjar di posisi tiga besar.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai konsistensi posisi Ganjar akan menjadi taruhan bagi PDIP.
Jika Ganjar diusung setidaknya akan membuka peluang menang, tetapi jika gagal diusung bukan tidak mungkin Ganjar juga akan berseberangan dengan PDIP karena akan diusung parpol lain.
“Tentu saja posisi Ganjar akan menjadi dilema bagi PDIP. Kalau diusung tentu peluang PDIP menjadi pemenang cukup terbuka. Tetapi jika gagal diusung bukan tidak mungkin Ganjar bakal digondol parpol lain,” jelasnya saat dihubungi, Jumat (20/8/2021).
Alumnus UIN Jakarta itu berpandangan, Ganjar memiliki modal kuat sebagai kandidat calon karena elektabilitasnya cukup stabil.
Namun demikian Fadhli mengingatkan bahwa elektabilitas bukan satu-satunya syarat. Ganjar harus bisa meyakinkan Ketua Umum PDIP Megawati Seokarnoputri sebagai pemegang hak prerogatif calon.
“Terlalu dini sebetulnya, politik itu dinamis. Dan bagi Ganjar sendiri ujian itu sebenarnya setelah dia habis masa jabatannya. Apakah dia masih mampu menjaga dan meningkatkan elektabilitasnya, atau jangan-jangannya setelah lepas masa jabatan namanya hilang,” ujarnya.
“Tetapi melihat posisi Ganjar hari ini. Realistis, tak ada parpol yang akan menolak, termasuk PDIP,” tandasnya.
Lebih lanjut, kata Fadhli, melihat peta politik hari ini kemungkinan Ganjar diusung gabungan parpol juga cukup terbuka. Karena Ganjar sendiri merupakan kader PDIP.
Di sisi lain, Fadhli beranggapan bahwa parpol akan mendapatkan limpahan elektoral dengan mengusung orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.
Jika diperhatikan PDIP dan Gerindra punya kans lebih besar untuk mengusung Ganjar, plus satu parpol berbasis massa islam itu sudah cukup kuat memenangkan Ganjar.
“Tetapi jika gagal diusung PDIP kemungkinan diusung gabungan parpol lain juga terbuka, Golkar, PKB atau Nasdem saya kira masih melihat peluang tersebut,” pungkasnya. (R1/sindonews.com)