Jakarta, Karosatuklik.com –– Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mencatat simpanan pemda (pemerintah daerah) di perbankan sebesar Rp173,73 triliun pada akhir Juli 2021.
Jumlahnya menurun sekitar Rp16,4 triliun atau 8,63 persen dari Rp190,13 triliun pada Juni 2021.
Sementara bila dibandingkan Juli 2020, simpanan pemda di bank turun Rp14,57 triliun atau 7,74 persen dari Rp188,3 triliun.
Suahasil mengatakan penurunan jumlah simpanan pemda di bank terjadi karena mereka membutuhkan dana lebih untuk pelaksanaan operasional dan layanan.
“Beberapa daerah memang membutuhkan belanja operasional tiga bulan lebih tinggi dari simpanan bank. Ini mengindikasikan bahwa dengan covid-19, beberapa daerah harus menangani treasury-nya dengan baik tapi pada saat yang bersamaan juga mengindikasikan kas yang ada masih bisa digunakan oleh daerah,” jelas Suahasil saat konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2021, Rabu (25/8/2021).
Suahasil mencatat beberapa pemda dengan jumlah simpanan yang tinggi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Papua, dan Aceh.
Sementara, pemda dengan simpanan bank yang terendah adalah Maluku Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Maluku. Namun demikian, tidak dirinci berapa angka pasti masing-masing simpanan pemda tersebut.
Di sisi lain, kementerian mencatat realisasi belanja APBD mencapai Rp443,4 triliun per akhir Juli 2021. Realisasinya baru mencapai 36,6 persen dari total pagu APBD.
Jumlah ini turun dibandingkan realisasi belanja APBD per Juli 2020 mencapai Rp446,7 triliun atau 41,8 persen dari total pagu APBD.
Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja pegawai di APBD mencapai Rp204,04 triliun, belanja barang dan jasa Rp101,18 triliun, belanja modal Rp31,54 triliun, dan belanja lainnya Rp110,01 triliun.
Menurut programnya, realisasi belanja pendidikan mencapai Rp152,1 triliun, belanja pendidikan Rp67,4 triliun, dan belanja perlindungan sosial Rp5,09 triliun. (cnnindonesia.com)