Siosar, “Negeri Indah Diatas Awan” Ikon Wisata Baru yang Instagramable di Kabupaten Karo

Karo11693 x Dibaca

Siosar, Karosatuklik.com – Siosar, “Negeri Indah di atas Awan” begitu moncer sekarang ini.

Kenapa tidak, kawasan relokasi pengungsi Sinabung itu kerap dikunjungi pejabat penting mulai dari Presiden Jokowi, para Menteri, Panglima TNI dan Kapolri, Gubernur Sumatera Utara hingga pejabat penting lainnya di negeri ini.

Nama Siosar sekarang ini makin terkenal bukan saja karena kunjungan berbagai pejabat penting negeri ini, namun juga karena view alamnya yang sangat indah. Siosar, memang dijuluki negeri diatas awan, karena posisinya yang berada diatas puncak.

Siosar yang berada di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo hanya berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari Ibukota Kabupaten Karo di Kabanjahe.

Dari Siosar jugalah nama Felix Zulhendri (35) pioner wisata di Siosar semakin dikenal di Sumatera Utara.

Seorang pemuda yang berani mengambil risiko sepulang dari New Zealand. Ya, ia mempunyai pengalaman profesional sebagai ilmuwan di bidang ilmu pangan dan bioproteksi, wow, menarik bukan.

Kata Felix, ia pulang dari New Zealand pada tahun 2014. Sepulang dari sana, ia melihat ada peluang usaha mengembangkan kebun milik keluarganya. Setelah dikelola, ia membuka wisata edukasi untuk umum, awal 2018.

Inspirasi Wisata Madu Efi sebenarnya memang dibuka untuk jualan, awalnya masih tamu-tamu sendiri. Kalau di Siosar (kebun bunga) itu baru dibuka untuk umum, kata Felix saat bincang-bincang dengan karosatuklik.com, Minggu petang (6/6/2021) di Kebun Madu Efi.

Sebagai pengusaha, hal pertama yang dilakukan Felix adalah berani mengambil risiko. Walau tak ada basic ilmu pariwisata, Felix mengaku tidak alami kesulitan. Katanya, potensi bisa digali selagi ada kemauan.

Itulah sekilas tentang Felix Zulhendri, owner Wisata Edukasi Madu Efi. Memiliki luas sekitar 28 hektar, terletak di areal lahan yang berbukit, biasa disebut “Negeri Indah Diatas Awan” Siosar, atau Puncak 2000. Sehingga membuat udara dikawasan wisata yang instagramable ini terasa segar dan sejuk.

Sekarang pelaku-pelaku wisata lain semakin bertumbuh pesat di Siosar. Villa dan kawasan wisata semakin berkembang. Lagi-lagi pemerintah daerahnya kalah cepat menangkap potensi peluang menggiurkan menjadikan mesin ‘lokomotif’ pengisi kas daerahnya.

Kabupaten Karo memang dikenal kaya raya dengan view alam yang indah, walau belum semua di eksplorasi dengan baik oleh Pemerintah Daerahnya, kalah start dengan pelaku wisata di luar pemerintah. Felix contohnya, lebih cepat mengeksekusi ide, berani mengambil risiko.

Jika kita mengingat kembali erupsi vulkanik Gunung Sinabung yang terjadi tahun 2013 silam, mungkin masih tersisa kesedihan saudara-saudara kita yang menjadi korban erupsi ini yang sekarang mendiami desa wisata Siosar.

Mereka kehilangan tempat tinggalnya di kaki Gunung Sinabung, yang sudah berpuluh tahun dan turun temurun didiami.

Para korban yang harus kehilangan tempat tinggalnya direlokasi ke Siosar. Di dataran tinggi Siosar, atau biasa juga disebut “Puncak 2000” berada di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, para pengungsi menyalakan kembali semangat mereka.

Sama seperti kawasan Merapi di Jogjakarta, yang setelah erupsi Gunung Merapi, kawasan di sekitarnya bisa dibina menjadi destinasi baru desa wisata yang kini ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Hal yang sama menjadi harapan kita untuk kawasan relokasi Siosar ini.

Sekarang villa-vila maupun kafe tempat nongkrong sambil menikmati kopi arabika Karo di alam terbuka menjadi lokasi yang diincer penikmat kopi maupun bagi yang ingin menikmati keindahan alam bak kepingan Surga itu.

Dikelilingi oleh pemandangan hamparan hijau seperti savanna, hasilnya adalah perpaduan unik dari unsur-unsur alam.

Tidak berlebihan bila dikatakan sajian panorama keindahan alamnya bikin semua orang jatuh hati, mereka dengan bangga menonjolkan alam dari ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut. (R1)