Terima Audiensi Ikatan Cendikiawan Karo Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi: Tol Medan – Berastagi Tahun 2022

Sumut1158 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengajak Ikatan Cendikiawan Karo (ICK) Sumut untuk bersama-sama memajukan Kabupaten Karo. Di antaranya dengan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki daerah ini.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat menerima kunjungan silahturahmi dari para pengurus ICK Sumut, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (28/5/2021).

Hadir di antaranya Ketua ICK Sumut, Budi Derita Sinulingga, Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mhd Fitriyus, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar.

Tol Medan – Berastagi

Pada pertemuan itu, Budi Derita Sinulingga juga berharap, proyek pembangunan jalan tol Medan-Brastagi dapat segera terealisasi. Mengingat kepadatan volume kendaraan beberapa tahun kedepan tidak akan terelakkan. Milyaran rupiah terbuang percuma setiap tahun akibat seringnya terjadi kemacetan, sebutnya.

Demikian juga titik-titik kemacetan akan semakin bertambah. Sehingga kemacetan yang semakin parah tidak akan terhindarkan lagi. Otomatis berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah Kabupaten Karo maupun sejumlah daerah lainnya, terang Budi Derita Sinulingga yang juga mantan Kepala Bappeda Pemrpovsu.

Sebelumnya soal jalan tol Medan-Berastagi, sudah disampaikan Gubernur Edy dalam pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemprov Sumut, di Ballroom Hotel Santika Medan, Kamis (08/04/2021).

Jalur Tol Dilengkapi Infrastruktur LRT Sepanjang 38,5 Km
Saat itu, ia mengatakan jalan tol Medan-Berastagi itu diharapkan bisa mulai dilakukan tahun 2022. Bahkan tidak hanya tol, nantinya jalur Medan-Berastagi sepanjang sekitar 38,5 km itu, juga akan dilengkapi dengan infrastruktur Light Rail Transit (LRT). Posisi LRT nantiya berada di tengah jalan tol.

Bahkan Gubernur Edy menegaskan rencana tol itu bukan sekedar mimpi, tapi cita-cita. Karenanya ia meminta kepada Wakil Ketua DPRD Sumut, Mustafa Harun, dan Rahmadsyah Sibarani, mendukung rencana pembangunan tol dan LRT itu.

Ditanya bagaimana kemungkinan realisasi proyek itu mengingat sebelumnya menemui kendala, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan justru saat ini sedang berproses. “Dia tolnya itu jalan layang, ini proses karena melalui tanah yang statusnya adalah hutan lindung,” ujar Edy menjawab wartawan usai pembukaan Musrenbang

Didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, R Sabrina, Edy Rahmayadi menjelaskan lagi saat ini semuanya masih dalam proses perizinannya. “Jadi layak, yang bisa tembus ke Berastagi,” jelasnya.

Ia beralasan perlu dibangun tol ke Berastagi, adalah di sana adalah daerah sentra pertanian, daerah pariwisata, dan juga akan dikembangkan peternakan. “Peternakan yang ke depan dengan udara dan tanah seperti itu, ini akan menjanjikan,” pungkasnya.

Kabupaten Karo Sentra Pertanian dan Pariwisata

“Karo itu punya potensi yang sangat luar biasa, mulai dari pariwisata hingga pertanian, bahkan untuk hasil pertaniannya tidak perlu kita ragukan lagi. Untuk itu kita harus pikirkan bersama bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk memajukan Kabupaten Karo ini,” ujar Gubernur.

Edy Rahmayadi juga mengucapkan selamat atas terpilihnya kepengurusan baru ICK Sumut (2020-2023). Semoga nantinya dapat melahirkan gagasan pemikiran maupun kajian yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Karo khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

Ketua ICK Budi Derita Sinulingga pada pertemuan tersebut memperkenalkan pengurus ICK Sumut yang baru, serta mengajukan konsep-konsep pembangunan untuk Sumut.

“Ke depan kami akan menyusun program-program apa saja yang bisa disinkronkan dengan Pemprov Sumut, termasuk salah satunya melakukan riset-riset penelitian di daerah Kabupaten Karo,” ucapnya.

Menurut Budi, ICK juga siap mendukung program Gubernur, khususnya organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di ruang lingkup Pemprov Sumut.

“Kami berharap kedepannya OPD bisa terbuka untuk masalah data, tanpa data kami tidak akan bisa bekerja, jika konsepnya sudah kami siapkan, mohon nantinya dipertimbangkan untuk dilaksanakan,” ujarnya. (R1)