Tingkatkan Kesejahteraan Petani Karo, Wamentan RI Sudaryono Sitepu Dorong Hilirisasi Pertanian

Karo2755 Dilihat

Kabanjahe, Karpsatuklik.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono mendorong percepatan hilirisasi berbagai komoditas pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani di Tanah Karo.

Dalam kunjungan kerjanya, ia menegaskan bahwa Tanah Karo memiliki potensi pertanian yang luar biasa mulai dari tanaman pangan hingga hortikultura yang harus dioptimalkan agar mampu memberikan nilai tambah lebih besar bagi petani.

“Sekarang tinggal kita pikirkan. Tadi Pak Bupati sudah memaparkan, disini jagungnya juara, berasnya juara, sayurannya juara, jeruknya apalagi, saya tadi makan sampai lima.

Tinggal kita optimalkan sampai hilirnya sehingga petani makin sejahtera,” kata Wamentan Sudaryono pada acara Tani On Stage, di Jambur Pemkab Karo, Kompleks Rumah Dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, Minggu siang (23/11/2025).

Sebelumnya, Wamentan Sudaryono ditabalkan Merga Sitepu Bebere Ginting sebagai bentuk penghormatan masyarakat Karo sesuai adat dan budaya Karo.

Prosesi adat berlangsung khidmat, ditandai dengan pemasangan bulang-bulang (pakaian adat Karo) oleh kalambubu, diiringi musik tradisional yang menambah kekhidmatan acara.

Penganugerahan marga tersebut menjadi simbol penerimaan Wamentan sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Karo. Bupati Karo, Antonius Ginting, menegaskan pemberian marga bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghormatan dan harapan besar masyarakat terhadap kontribusi Wamentan ke depan .

“Dengan diberikannya marga Karo ini, Wamentan resmi menjadi warga Karo dan turut membawa tanggung jawab moral untuk bersama-sama memajukan Tanah Karo,” ujar Bupati Antonius Ginting.

Usai prosesi adat, Wamentan menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan mendalam atas kehormatan yang diberikan masyarakat Karo. Ia mengatakan Tanah Karo memiliki potensi luar biasa dengan tanah yang subur dan komoditas pertanian yang beragam.

Wamentan mengaku menahan haru saat prosesi penganugerahan berlangsung.

“Saya merasa belum bisa berbuat banyak untuk masyarakat Karo. Saya baru datang, baru akan memberikan program. Tapi masyarakat Karo telah memberi saya kehormatan marga Sitepu. Jujur, saya menahan haru, menahan tangis di hadapan saudara-saudara,” kata Wamentan.

Ia berharap kunjungannya ke Karo tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi menjadi awal dari kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Semoga kehadiran saya di sini bukan yang pertama dan bukan yang terakhir. Saya ingin membawa manfaat besar bagi keluarga besar saya di Tanah Karo ini. Bukan hanya alsintan, bukan hanya program pertanian, apa pun yang bisa saya bantu untuk masyarakat Karo, InsyaAllah akan saya maksimalkan,” katanya.

Wamentan menambahkan anugerah marga Sitepu bukan hanya simbol kedekatan, tetapi juga menjadi pengingat untuk bekerja lebih keras bagi Tanah Karo.

“Diberi marga artinya saya sudah dianggap keluarga. Dan kalau sudah menjadi keluarga, maka saya berkewajiban menjaga, menguatkan, dan ikut memperjuangkan kemajuan daerah ini. Saya pulang dari sini membawa amanah besar,” ujarnya.

Sudaryono juga mengatakan ia akan membuka ruang yang lebih besar untuk mendengar langsung aspirasi seluruh petani, salah satunya petani di tanah Karo, memperkuat akses bantuan pertanian, serta mendorong hilirisasi komoditas unggulan Karo agar nilai tambah dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kalau masyarakat Karo maju, kalau petaninya sejahtera dan unggul, maka itu menjadi kebahagiaan saya juga sebagai bagian dari keluarga besar Sitepu,” kata dia.

Sudaryono mengatakan bahwa pemerintah terus memperbaiki tata kelola pertanian secara menyeluruh, mulai dari stabilisasi harga, penyediaan sarana produksi, hingga pembenahan distribusi.

Menurutnya, keberhasilan meningkatkan kesejahteraan petani hanya dapat dicapai jika seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir dibangun dengan baik.

“Di Tanah Karo ini, orangnya sudah ada, komoditasnya sudah ada. Tinggal diatur. Kalau pasar dalam negeri tidak cukup, kita buka pasar luar negeri. Ini justru kelebihan Tanah Karo, komoditasnya ada, kualitasnya bagus. Tinggal kita kanalisisasi potensinya,” kata Wamentan Sudaryono.

Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah telah menuntaskan berbagai kebijakan strategis seperti penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk menjaga kestabilan harga di tingkat petani maupun konsumen.

“Beras sudah kita bereskan dengan HPP dan HET. Jagung juga beres. Gula pun kita tata. Pelan-pelan komoditas lain seperti kopi, cengkeh, teh, kakao, kelapa sampai sawit akan kita perbaiki. Bahkan keluhan petani Karo terkait cabai, tomat, dan kentang akan kita selesaikan satu per satu,” tambah Sudaryono Sitepu.

Dalam acara tersebut, Wamentan Sudaryono juga mengatakan bahwa tahun ini pemerintah berhasil mencapai empat target besar ketahanan pangan yakni tanpa impor beras, pengendalian impor jagung, pembatasan impor gula konsumsi, serta penurunan impor garam konsumsi.

Ia menegaskan bahwa ini menjadi fondasi penting untuk mempercepat hilirisasi di tahun-tahun berikutnya.

Untuk itu, Sudaryono mengajak petani untuk tidak lagi hanya menjual produk mentah, melainkan mulai mengolah sehingga memiliki nilai tambah lebih tinggi.

“Yang tadinya nanam jagung, bagaimana jagung jadi pakan ternak, lalu pakan ternak jadi telur dan ayam. Tidak lagi jual jagung, tapi jual telur dan ayamnya. Itu baru sejahtera, itu namanya hilirisasi,” kata Wamentan.

Dalam dialog bersama petani Karo, berbagai aspirasi disampaikan, mulai dari kebutuhan bibit unggul, alat dan mesin pertanian, hingga peremajaan tanaman. Menanggapi hal tersebut, Sudaryono memastikan pemerintah akan bergerak cepat.

“Semua permintaan sebisa mungkin kita penuhi. Tidak ada yang untuk pribadi, semuanya untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Bersamaan itu, Ketua Gapoktan Ikut Aditutus Desa Batu Karang, Kecamatan Payung Kabupaten Karo, Sudarmin Bangun, menyampaikan terima kasih yang mendalam atas kehadiran Wamentan Sudaryono di Tanah Karo.

Ia mengatakan bahwa berbagai kebijakan pertanian yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh para petani.

“Kami para petani mengucapkan banyak terima kasih, Pak. Sekarang harga gabah kami sudah mulai dari Rp6.500 dan bahkan pernah menyentuh Rp7.500. Harga pupuk juga sudah turun,” ujar Sudarmin.

Sudarmin juga mengatakan bahwa petani Tanah Karo berharap kedepan pemerintah memberi perhatian pada pembangunan Jalan Usaha Tani, akses vital yang selama ini menjadi penentu lancarnya aktivitas mereka.

Dengan jalan yang lebih baik, biaya angkut bisa ditekan, mobilitas makin mudah, dan hasil panen dapat lebih cepat tiba di pasar.

“Harga sudah baik, Pak, pupuk juga sudah terpenuhi. Mohon, Pak Wamentan, bantu kami para petani di Karo untuk perbaikan Jalan Usaha Tani. Kami yakin, dengan akses yang layak, masa depan Tanah Karo akan semakin maju dan petani bisa bekerja lebih optimal,” tutup Sudarmin. (R1/Kementan)

Komentar