Jakarta, Karosatuklik.com – Ir Tjokorda Raka Sukawati merupakan penemu teknologi proyek jalan layang yang sampai hari ini karyanya masih digunakan bahkan sudah mendunia.
Teknologi sosrobahu atau dengan nama lain Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) karya dari tokoh Indonesia ini ditemukan pada tahun 1976.
Penemuan tersebut berawal dari pembangunan jalan Tol Jagorawi ke Tanjung Priok yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun tersebut.
Ketika itu, Tjokorda Raka diberi tanggung jawab sebagai Ketua Manajemen Proyek dengan rencana awal pekerjaan infrastruktur jalan tol tersebut dikerjakan oleh pihak asing.
Namun, rencana awal tidak disetujui karena akhirnya jalan Tol Jagorawi-Tanjung Priok dikerjakan pihak dalam negeri untuk memberikan peran perusahaan nasional.
Inspirasi Sosrobahu Tjokorda Raka
Teknik sosrobahu yang dibuat oleh sosok hebat kelahiran Bali, 3 Mei 1931 ini mendapatkan inspirasinya dari dongkrak hidraulik mobil.
Saat itu, Tjokorda sedang memperbaiki kendaraannya yang diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu ke lantai yang licin.
Tumpahan oli yang berceceran di lantai membuat ban belakang kehilangan keseimbangannya sehingga berputar dengan sumbu batang dongkrak. Dari sanalah teknologi sosrobahu ditemukan sosok Tjokorda.
Dihimpun dari keterangan resmi, Kamis 30 Desember 2021, penemuan metode sosrobahu milik Tjokorda mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di bawahnya saat pengerjaan proyek berlangsung.
Sampai hari ini, teknologi sosrobahu masih digunakan. Salah satunya yang paling terbaru pada pembangunan jalan Tol Layang Sheikh Muhammed bin Zayeed (MBZ) yang dibangun sepanjang 36 kilometer (km).
Jalan layang tersebut akhirnya diresmikan Presiden Jokowi pada Desember 2019. Jalan ini memiliki 294 pier head dengan di antaranya 200 buah pilar menggunakan teknologi sosrobahu.
Karya yang Mendunia
Teknologi sosrobahu karya Tjokorda sudah digunakan di beberapa negara yakni Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Di Filipina misalnya, teknologi sosrobahu digunakan untuk membuat salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila Skyway dari Buendia ke Alabang.
Untuk mengenang dan menghormati sosok Tjokorda dan karyanya yang luar biasa, Kementerian PUPR meluncurkan Buku Biografi Ir Tjokorda Raka Sukawati. Peluncuran tersebut dilakukan di Auditorium Perpusatakaan Nasional pada 09 Desember 2021. (R1/TrenAsia)
Komentar