Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut memiliki peran yang signifikan dalam penyusunan kabinet pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, peran Jokowi sangat penting untuk mensinkronisasikan RAPBN pada periode mendatang dengan program Prabowo-Gibran.
Menurut Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, terdapat empat alasan mendasar Presiden Jokowi ikut ambil bagian dari penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.
“Alasan pertama adalah visi-misi Prabowo-Gibran, kalau kita lihat ada piramidanya, ada delapan astacita, delapan program terbaik cepat, 17 program prioritas, itu dibangun, salah satunya adalah atas fondasi kebijakan dan pencapaian yang diperoleh Presiden Jokowi dan tentunya oleh pemerintahan sebelumnya, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) dan seterusnya,” ujar Drajad Wibowo dalam rekaman video kepada Beritasatu.com, Senin (26/2/2024).
Alasan kedua, kata Drajad, Prabowo-Gibran merupakan pasangan capres-cawapres yang sudah berkomitmen melanjutkan, menyempurnakan dan memperluas kebijakan dan program-program Presiden Jokowi. Bahkan, Prabowo kerap kali mengatakan bahwa dirinya bersama Gibran merupakan tim Jokowi.
“Selama kampanye, Prabowo-Gibran selalu menyampaikan kami ini melanjutkan, menyempurnakan, dan memperluas kebijakan presiden Jokowi. Mulai dari masalah IKN, kemudian juga hilirisasi, pembangunan infrastruktur dan, termasuk juga bansos, bantuan sosial. Jadi, karena kita melanjutkan, menyempurnakan dan memperluas, maka tentu Presiden Jokowi akan mempunyai peranan signifikan di situ,” jelas Drajad.
Alasan ketiga, lanjut Drajad, Presiden Jokowi saat ini memiliki approval rating atau tingkat kepuasan atas kinerjanya sangat tinggi. Hal tersebut, kata dia, membuat Jokowi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan Indonesia.
“Approval rating presiden Jokowi tinggi sekali, itu saya rasa semua ahli polling, semua ahli politik mengakui bahwa popularitas beliau sangat tinggi dan juga sangat besar pengaruhnya terhadap kemenangan Prabowo-Gibran yang mungkin nanti secara official akan diumumkan KPU,” ungkap dia.
Terakhir, kata Drajad, penyusunan rancangan APBN mendatang masih di bawah kewenangan pemerintahan Presiden Jokowi. Karena itu, kata dia, peran Jokowi sangat penting untuk mensinkronisasikan RAPBN pada periode mendatang dengan program Prabowo-Gibran.
“Selama masa transisi ini, kewenangannya penyusunan RAPBN secara tata negara masih dipegang pemerintahan Presiden Jokowi. Jadi, tentu di situ keterlibatan beliau akan signifikan. Saya rasa itu alasannya, bukan alasan permainan politik atau alasan lain-lain yang selama ini dituduhkan atau diklaim, bahkan difitnahkan, enggak, tapi lebih ke arah alasan kelanjutan pembangunan dan alasan untuk stabilitas politik dan kelanjutan pembangunan kita,” pungkas Drajad. (BeritaSatu)