Varietas Padi IPB 9G, Mampu Tumbuh di Lahan Kering

Edukasi1356 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – IPB University kembali meluncurkan inovasi terbarunya yakni varietas padi IPB 9G yang mampu tumbuh di lahan kering dengan produktivitas rata-rata 6 ton per hektare.

Rektor IPB Arif Satria dalam sambutannya menuturkan, setelah sebelumnya IPB sukses mengenalkan varietas padi IPB 3S dan panen raya di Karawang dan Malang, kali ini IPB merilis varietas padi unggul baru yakni padi IPB 9G yang mampu tumbuh di lahan kering.

Kata dia, variestas padi IPB 3S saat ini cukup sukses dan sudah diterapkan di 26 provinsi dengan rata-rata produktifitas 12 ton per hektare.

“Justru sekarang yang sulit itu mencari varietas padi di lahan kering yang memang airnya terbatas. Maka dari itu, kita menghasilkan IPB 9G semoga menjadi solusi dalam peningkatan produksi dalam tanaman padi di Indonesia,” kata Arif di IPB Convention Centre, Jumat, (29/7/2022).

Arif berpandangan, varietas padi IPB 9G diharapkan bisa membantu peningkatan produktivitas padi yang saat ini tinggi, tanpa impor dalam 2 tahun terakhir, juga mengatasi keterbatasan lahan sawah.

Pun demikian, untuk memaksimalkan produktivitas varietas padi IPB 9G di kalangan petani masih diperlukan pendampingan cara bercocok tanam.

Ketua Tim Peneliti IPB 9G, Hajrial Aswidinnoor, mengatakan, dalam tahun-tahun belakangan, umum diketahui lahan sawah nasional terus mengalami penyusutan, beralih fungsi untuk kepentingan ekonomi lain seperti infrastruktur jalan, perumahan, dan sebagainya.

Lalu pihaknya menaruh perhatian pada hal ini, dan berusaha menghasilkan inovasi varietas yang dapat meningkatkan produksi lahan darat atau gogo ini.

“Varietas IPB 9G memiliki potensi hasil pada lahan gogo mencapai 9.09 ton per hektare dengan produktivitas rata-rata 6.09 ton per hektare. Tingkat potensi produktivitas ini sudah lebih tinggi dari beberapa varietas padi unggul umumnya dan jauh lebih tinggi dari produktivitas padi gogo lokal yang dibudidaya petani. Tekstur nasi pulen, seperti halnya kualitas yang umum disukai masyarakat,” ucap dia.

Dengan adanya varietas IPB 9G, lanjutnya, diharapkan produktivitas padi di lahan kering dapat meningkat. Pada kondisi saat ini yang ketersediaan pangan dunia dan nasional menghadapi ancaman serius, Inovasi varietas padi ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam menjaga dan meningkatkan produksi beras nasional.

Keunggulan lain dari IPB 9G, katanya, adalah bersifat amfibi. Selain baik untuk lahan kering atau gogo, varietas ini berproduksi baik pula jika ditanam pada lahan sawah irigasi.

“Pada pemanfaatan pertanaman pada lahan darat, seperti data ketahanan terhadap penyakit blas yang agak bervariasi pada beberapa ras di atas, para pengguna benih varietas ini diharapkan dapat mengamati ketahanan penyakit blas untuk lokasi pemakaian lahan budi dayanya,” ujarnya. (BeritaSatu)