Jakarta, Karosatuklik.com – Wahana Visi Indonesia (WVI) resmi menutup kampanye Global 6K – Water for Sumba yang digelar sejak 15 Maret hingga 31 Mei 2023. Kampanye ini bertujuan untuk menghadirkan akses air bersih melalui pembangunan 30 Penampung Air Hujan (PAH) dan 3 sumur bor di 5 (lima) desa dampingan WVI di Sumba Barat Daya.
“Global 6K – Water for Sumba merupakan salah satu kampanye dari sektor kesehatan untuk mendukung anak-anak dan masyarakat di Sumba Barat Daya mendapatkan akses air bersih sekaligus sebagai usaha kita untuk mengurangi angka stunting yang tinggi di sana. Berdasarkan data baseline WVI, ada sekitar 44,9% anak mengalami stunting,” ujar Angelina Theodora, National Director WVI.
Rangkaian kampanye ini dilakukan dengan membuka donasi melalui situs www.wahanavisi.org, kegiatan ultra marathon sejauh 300 KM yang digelar 19-21 Mei dan diikuti 6 (enam) pelari khusus secara relay, masing-masing 50 KM. Para pelari khusus tersebut adalah Surya Lee, Nadine Jasim, Fransiska Dimitri, Veby Senopati Silam, Vonny Anggraini, dan Dani Chika. Sebagai puncaknya, digelar kegiatan Fun Run Global 6K sejauh 6 KM di area Car Free Day (CFD), Jl. Sudirman, Jakarta, pada 21 Mei lalu.
6 Km Jarak Rata-rata yang Ditempuh Warga Untuk Mendapatkan Air Bersih
Kegiatan ini diikuti sebanyak lebih dari 1.500 peserta dari berbagai kalangan masyarakat dan dihadiri oleh beberapa duta kampanye seperti Dion Wiyoko, Rino Soedarjo, dan Han Chandra. Hadir pula Hope Ambassador WVI yaitu, Monita Tahalea, Imelda Fransisca, dan Fransisca Tjong.
Global 6K merupakan kampanye global yang dilakukan kemitraan World Vision di seluruh dunia yang pertama kalinya diadakan tahun ini di Indonesia untuk menyediakan fasilitas air bersih di seluruh dunia.
Dion Wiyoko, Aktor sekaligus Duta Kampanye Global 6K – Water for Sumba menyampaikan bahwa dengan statusnya kini sebagai seorang ayah, ia sangat merasakan bagaimana orang tua berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Itulah yang membuatnya tertarik berpartisipasi di program yang berhubungan dengan anak.
Saat ditemui di acara Fun Run Global 6K, Dion mendorong peserta lari yang hadir dan juga masyarakat luas agar berdonasi untuk anak-anak di Sumba Barat Daya.
“Apa yang kita punya, sekecil atau sebesar apapun pasti akan sangat berarti untuk anak-anak disana,” pungkas Dion.
Enam kilometer adalah jarak rata-rata yang biasa ditempuh oleh masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak di daerah pelosok untuk bisa mendapatkan air bersih bagi keluarga mereka.
Berdasarkan hasil asesmen WVI di Sumba Barat Daya, masyarakat harus membeli air saat musim kering. Satu rumah tangga membutuhkan 40 liter air/hari untuk seluruh aktivitas anggota keluarga.
Harga air per liter di SBD berkisar Rp 400,- hingga Rp 1.000. Jika diakumulasikan dalam sebulan, mereka harus mengeluarkan biaya air sebesar Rp 480.000,- hingga Rp 1.200.000 dengan kualitas air yang tidak layak konsumsi.
Kondisi PAH yang tidak tertutup menyebabkan bak menjadi tidak steril dan terkontaminasi dengan berbagai kotoran, lumut, dan bakteri. Hal ini menyebabkan timbulnya banyak penyakit, khususnya pada anak-anak, seperti diare, muntaber, hingga stunting. Tidak heran provinsi NTT menempati urutan pertama angka stunting tertinggi di Indonesia.
Kornelius Kodi Mete, Bupati Sumba Barat Daya berterima kasih kepada WVI karena telah mengajak masyarakat luas, termasuk para pelari marathon untuk ikut mewujudkan air bersih di Sumba Barat Daya. Ia berharap kegiatan ini akan mendorong masyarakat luas di Indonesia untuk terus berkolaborasi mewujudkan kerinduan masyarakat Sumba Barat Daya akan air bersih yang menjadi pangkal kesehatan dan kesejahteraan.
“Terima kasih banyak atas kehadiran WVI yang membuat kami sangat bangga, karena kehadiran WVI mendatangkan air bersih bagi desa kami, desa Hombarica, yang selama ini mengalami kekurangan air bersih,” timpal Martin Muda Tebbe, salah satu warga desa Hombarica.
WVI berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga kampanye Global 6K – Water for Sumba dapat terselenggara dengan baik. Setiap langkah yang telah kita satukan dalam kampanye ini adalah kehidupan bagi anak-anak dan masyarakat di Sumba Barat Daya. (R1)
Komentar