Jakarta, Karosatuklik.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Bin Hamidi, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (21/04/2025).
Pertemuan yang merupakan bentuk tindak lanjut pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Januari 2025 lalu ini, bertujuan untuk mempertegas komitmen kedua negara untuk mempererat kolaborasi strategis di berbagai bidang, termasuk ekonomi, industri halal, dan pembangunan manusia.
Salah satu fokus kerja sama yang dibahas adalah pengembangan industri halal. Wapres mengangkat isu kerja sama produk halal antara Indonesia dan Malaysia, utamanya sinergi dan implementasi lebih lanjut Nota Kesepahaman (MoC) tentang Pengakuan Sertifikasi Halal.
Wapres juga menekankan bahwa Indonesia dan Malaysia sama-sama maju dalam indutri makanan halal, farmasi dan kosmetika halal, serta busana adat. Untuk itu, Wapres mengajak Malaysia untuk bersama-sama mendukung kerja sama untuk atasi hambatan tarif dan non tarif.
“Kemudian juga kerja sama untuk industri halal, karena Indonesia dan Malaysia ini adalah masyarakat muslim yang terbesar di Asia Tenggara,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam keterangan pers usai mendampingi Wapres.
Selain industri halal, penguatan kerja sama ekonomi secara umum juga penting untuk terus dijaga kondusivitasnya. Salah satunya, melalui upaya kolaboratif pada proyek Kapal RoRo (Roll On/roll Off) rute Batam-Johor. Wapres menilai, penguatan kerja sama ini akan berdampak positif terhadap kelancaran logistik dan mobilitas masyarakat di kedua kawasan.
“Peningkatan kerja sama ekonomi, terutama sekali kerja sama ekonomi di kawasan Batam dan Johor,” Tutur Pratikno.
Terkait sektor minyak kelapa sawit, Wapres mendorong peningkatan kolaborasi untuk memperluas akses pasar global, menangkal kampanye negatif, dan memperkuat peran Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries).
“Kemudian juga kerja sama untuk kepentingan pertanian sawit, minyak sawit, karena sekali lagi Indonesia, Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar [dunia]. Kemudian juga akan mengajak serta Malaysia, itu yang sedang dipikirkan,” ujar Pratikno.
Di bidang pembangunan manusia, Wapres menekankan pentingnya memperkuat hubungan antarwarga (people-to-people connection), khususnya terkait pelindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Ia mendorong penguatan sistem perekrutan yang sesuai prosedur, optimalisasi pusat pembelajaran komunitas, dan perluasan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran.
“Kemudian juga perlindungan pekerja migran Indonesia, yaitu diintensifkan (penguatan) itu one channel system bagi perlindungan tenaga kerja Indonesia,” tambahnya.
Dalam konteks regional, Wapres juga menyoroti pentingnya dukungan bersama terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia mengajak Malaysia untuk terus menyuarakan solusi dua negara dan memastikan kelancaran bantuan kemanusiaan di Gaza.
Sementara itu, dari sisi politik dan keamanan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan mengungkapkan bahwa Wapres juga menekankan pentingnya penguatan pengawasan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
“Tentu nanti akan ada rapat-rapat teknis selanjutnya, khususnya pembahasan penguatan kerja sama di bidang perbatasan dalam hal penanganan terorisme, kemudian penyelundupan baik barang dan manusia, narkotika, tadi yang disampaikan Pak Menko PMK, terkait dengan nelayan, illegal fishing, dan sebagainya,” papar Budi. (R1)
Komentar