Bali, Karosatuklik.com – Satgas Laut (Satgasla) menerjunkan tujuh KRI untuk mengamankan perairan di perhelatan World Water Forum ke-10. Ketujuh KRI tersebut meliputi KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Marlin-877 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo mengatakan, salah satu diantara KRI Yang diterjunkan adalah kapal rumah sakit. Selain itu, ada 3.000 prajurit yang diterjunkan dalam pengamanan perairan selama Forum Air Dunia ini.
Pengamanan juga melibatkan 5 Kopaska yang ditempatkan di posisi rawan ancaman. Selain itu, ada tim penyelam untuk mengawasi kegiatan bawah air.
“Dari potensi ancaman sudah ada teknikal floor, dan sudah dimitigasi ancaman yang kemungkinan jadi potensi. Intinya ancaman yang menggunakan laut akan kami antisipasi. Misalnya Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang ujung-ujungnya berkaitan dengan runway, itu kami jaga,” ujar Ariantyo kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).
Sebagai satuan striking force terdiri dari KRI I Gusti Ngurah Rai 332, KRI Ahmad Yani 351, KRI Sultan Hasanudin 366 yang memiliki kemampuan peperangan anti udara, peperangan anti kapal serta peperangan elektronika. Selain itu, juga terdapat kapal cepat rudal dan meriam antara lain KRI Layang 635, KRI Marlin 877, dan KRI Tongkol 813 yang dapat bermanuver di perairan sempit dengan kedalaman tertentu.
Dia menegaskan, pada prinsipnya Satgasla disiapkan untuk menghadapi segala jenis ancaman, termasuk pada perhelatan Forum Air Dunia ke-10 ini.
“Kita standby di laut di mana perairan Bali berhubungan dengan provinsi lain, misal di Barat dengan Jawa Timur, dan timur dengan NTB. Saya panglima armada dua ini adalah wilayah kerja saya. Jadi Kanal Banyuwangi dan Kanal Mataram juga terlibat jadi pengamanannya area,” ujarnya. (CNBC Indonesia)
Komentar