Kabanjahe, Karosatuklik.com – Aksi kejahatan kompolotan perampokan dengan modus hipnotis di Pusat Pasar Kabanjahe viral di media sosial.
Dalam aksi tersebut, pelaku berhasil menguras uang dan perhiasan korban dengan total nilai mencapai Rp500 juta.
Video aksi hipnotis tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Yosephine Sembiring, Jumat (9/4/2021) dan sudah dibagikan sebanyak 333 kali dan mengundang komentar sebanyak 124 kali oleh netizen.
Yosephine saat dikonfirmasi oleh iNews mengatakan korban merupakan ibunya yang bernama Indra Haty Br Sitepu (59).
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (7/4/2021) sekitar pukul 10.00-11.00 WIB pagi.
“Ibu saya pergi ke Pusat Pasar Kabanjahe dengan menggunakan angkutan kota (angkot).
Saat turun dari angkot dan membayar ongkos, ibu saya dihampiri seorang laki-laki yang mengenakan baju biru dan mengaku dari perusahan Oil dan Gas di Singapore dan menempuk pundaknya,” kata Yosephine, Jumat (9/4/2021).
Setelah menepuk pundak korban, dia kemudian mengajaknya berbicara dan mengaku hendak menukarkan uang asing miliknya untuk persembahan ke gereja.
Selanjutnya, datang seorang perempuan ikut dalam pembicaraan dan mengaku ingin ikut menyumbangkan uang untuk pembangunan gereja tersebut.
“Selanjutnya, ibu saya diajak oleh perempuan tersebut ke sebuah mobil untuk bertemu dengan seorang laki-laki yang mengaku sebagai manajer Bank BNI Kampung Dalam.
Kemudian ibu saya naik ke mobil dan di bawa ke Bank BNI Kampung Dalam depan kantor DPRD Karo,” ucapnya.
Selanjutnya, mobil diparkirkan pelaku di luar gerbang Bank BNI. Selanjutnya, salah satu dari mereka masuk ke dalam bank untuk menukarkan uang tersebut dan nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
“Perempuan juga ikut turun dari mobil, membuktikan bahwa dia juga sudah masuk ke BNI menukarkan uang dan terbukti uang asing itu bisa jadi ratusan juta,” ujarnya.
Selanjutnya, ungkap Yosephine lagi, mereka meminta korban untuk mengeluarkan ATM-nya untuk diambil uangnya.
Namun, karena korban tidak memegang ATM dan buku tabungan.
“Karena terus dirayu, ibu saya kemudian mengaku memiliki sejumlah perhiasan emas yang di simpan di rumah,” katanya.
Selanjutnya, korban membawa mereka ke rumah. Selanjutnya, korban menyerahkan uang tunai dan perhiasan emas yang diperkirakan nilainya mencapai Rp500 juta.
“Cincin yang dipakai juga dilepas secara paksa oleh pelaku dengan menggunakan sabun,” ucapnya.
Setelah menguras harta korban, pelaku kemudian kembali membawa pelaku ke Pusat Pasar Kabanjahe.
Selanjutnya, pelaku menurunkan korban di kawasan Pusat Pasar Kabanjahe dan kemudian kabur melarikan diri.
“Ibu saya sadar setelah kejadian berlangsung selama satu jam,” tutur Yosephine
Yosephine mengaku kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Tanah Karo.
Dia berharap, petugas bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
“Kami berharap pelaku bisa ditangkap. Karena aksi kejahatan dengan modus seperti ini sudah berulang kali terjadi di Tanah Karo,” ucapnya. (iNews)